Tuntut Pilkades Segera Digelar, APDESI Kepung Kantor Bupati Probolinggo

KRAKSAAN,- Ribuan warga di Kabupaten Probolinggo melurug kantor bupati setempat, Senin (18/10/2021). Aksi ini dipicu tidak adanya kejelasan soal pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahap II di 253 desa.

Massa datang dengan mengendarai truk, mobil hingga sepeda motor dari arah timur dan barat jalan raya Panglima Sudirman, Kota Kraksaan. Setibanya di depan kantor Bupati Probolinggo, massa turun untuk menyampaikan aspirasinya.

Jalur pantura Probolinggo-Situbondo, tepatnya di depan kantor Bupati Probolinggo, sempat macet akibat tumpukan massa melimpah ke badan jalan. Alhasil, aparat petugas kepolisian harus bekerja keras agar kemacetan lalulintas dapat terurai.

“Ini bentuk kebosanan kami selaku pengurus APDESI karena audiensi kami (soal Pilkades) yang sudah dua kali dilaksanakan tidak ada tanggapan dari pihak eksekutif,” kata Orator Aksi, Dony Sandi.

Menurut Doni, masyarakat ingin Pilkades segera digelar mengingat sudah beberapa kali mengalami penundaan. “Tolong beri kami kepastian,” pinta mantan Kepala Desa (Kades) Klampokan, Kecamatan Besuk ini.

Sementara itu, mantan Kades Alaspandan, Kecamatan Pakuniran, Bin Huda mengatakan, ia dan sekitar 3000 massa peserta aksi tidak bakal beranjak dari depan Kantor Bupati Probolinggo jika tuntunannya tidak dipenuhi oleh pihak eksekutif.

“Kami hanya minta temui kami, kami sudah muak dengan janji-janji palsu ini. Kami pastikan tidak akan beranjak dari sini jika Plt Bupati Probolinggo (Timbul Prihanjoko) menemui kami di sini,” teriak Bin Hud lantang.

Hingga berita ini ditulis, ribuan massa masih berada di depan pintu gerbang Kantor Bupati Probolinggo dengan penjagaan ketat Polres Probolinggo. Berbagai spanduk dan banner kecaman dibentangkan massa selama aksi dilakukan.

Sekedar informasi, awalnya Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Probolinggo, berkirim surat ke Pemkab Probolinggo, meminta Pilkades segera digelar, Senin (11/10/2021) lalu. Namun lantaran surat tak kunjung direspon, APDESI akhirnya memilih untuk menggelar unjuk rasa. (*)

Baca Juga  Usai Tahfidz Al-Qur'an, SMA Unggulan Haf-Sa Kini Gelar Uji Publik Tekno Terapan 

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Baca Juga

Maaf! Tidak Ada WFH di Pemkot Probolinggo, ASN Wajib Ngantor

Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo memutuskan untuk tidak menerapkan kebijakan Work From Home (WFH). Seluruh …