Menu

Mode Gelap
Lumajang Gagal Lindungi Anak, Proses Kasus Pemerkosaan oleh Ayah Kandung Berjalan Lamban 27 Jemaah Haji Lumajang Diberangkatkan Mendadak Penertiban Tambang Pasir Ilegal di Lereng Semeru Ricuh, Polisi Dihadang Warga Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang Aparat Dinilai tak Serius, NU Bakal Kerahkan Banser Berantas Miras Pemkab Jember Bakal Buka Ribuan Lapangan Kerja Baru lewat Pasar Digital

Teknologi · 4 Jul 2021 21:05 WIB

Mengenal Pepaya Merah Delima, Frutikultur Andalan IP2TP Muneng


					Mengenal Pepaya Merah Delima, Frutikultur Andalan IP2TP Muneng Perbesar

SUMBERASIH,- Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) di Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tidak hanya menjadi pusat koservasi tanaman holtikultura dan penyedia benih. Disamping itu, juga menjadi wahana frutikultur atau budidaya tanaman buah.

Salah satu frutikultur yang dikembangkan di IP2TP Desa Muneng adalah pepaya merah delima, yang konon penuh kasiat. Pepaya varian ini juga banyak diminati lantaran warnanya yang menarik, selain rasa yang cukup enak.

Di kebun seluar 3,5 hektar milik IP2TP, pepaya merah delima menjadi salah satu varian pepaya yang dibudidayakan. Sepintas pepaya ini berkarakter silindris dengan bentuk rongga bintang sudut lima. Pepaya ini memilik kadar kemanisan sekitar 11-14,50 brix.

Sejak ditanam hingga masa berbuah, pepaya ini membutuhkan waktu 7 hingga 8 bulan. Budidaya pepaya ini cukup mudah, hanya memerlukan penyiraman rutin dan pemupukan secara berkala. Selain itu, jarak antar pohon minimal harus 2,5 meter.

Peneliti Tanaman Buah Tropika IP2TP Muneng, Sukarsinah mengatakan, pepaya merah delima ini merupakan salah satu varitas unggulan di Indonesia. Ciri khas buah ini, yakni rasa yang manis, daging tebal dan tidak mudah busuk.

“Kita terus mengembangkan, dan membudidayakan pepaya jenis merah delima. Kita juga menerima kunjungan warga maupun pelajar jika ingin belajar membudidayakan tanaman buah, khususnya pepaya merah delima ini,” kata Sukarsinah.

MANIS : Pepaya merah delima dikenal manis dengan tekstur daging yang lebih tebal dibanding pepaya biasa. (Foto : Hafiz Rozani)

Produktifitas pepaya delima, imbuh Sukarsinah, cukup baik sehingga mampu memenuhi permintaan pasar sejumlah daerah jika musim panen tiba. Permintaan pepaya merah delima diantaranya datang dari Kota Surabaya, Malang dan Probolinggo.

“Suplai ke Kota Surabaya sebanyak 5 kwintal setiap pekan. Sementara kiriman ke Kota Malang sebanyak 2 kwintal dan konsumsi di wilayah Probolinggo sejumlah 1,5 ton setiap pekan,” tandasnya.

Selain kasiatnya banyak, daging pepaya ini tebal dan cocok untuk orang yang program diet. “Harganya juga murah, hanya Rp6 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram,” timpal Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Probolinggo, Sudarno. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 64 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Lumajang Gunakan AI untuk Layani Publik

27 Maret 2025 - 14:29 WIB

Medsos Berkecepatan Informasi Luar Biasa Telah Ubah Cara Orang Konsumsi Berita

26 Februari 2025 - 20:04 WIB

Komdigi Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Internet, Jajaki Kerjasama dengan Google

16 Februari 2025 - 01:15 WIB

Diskominfo Lumajang Ingatkan Data Pribadi Sering Digunakan Orang Tak Bertanggung Jawab

21 November 2024 - 13:52 WIB

Viral di Tahun 2000-an, Tamiya Mini 4WD Kini Kembali Digandrungi Warga Kota Probolinggo

19 September 2024 - 20:08 WIB

Apa Itu Accelerometer di Samsung A24? Simak Penjelasannya!

4 Mei 2023 - 14:53 WIB

Ayam Betutu Khas Bali Pawon Osing, Cocok untuk Buka Puasa

25 Maret 2023 - 15:21 WIB

Sayangkan Penutupan BRIN Pasuruan, Fokalis Jatim Gelar Aksi Solidaritas

5 Februari 2023 - 01:04 WIB

Polresta Luncurkan Aplikasi Respon Tindak Kamtibmas

23 Maret 2022 - 16:27 WIB

Trending di Teknologi