Wisata Banyubiru Masih Tutup, PKL Kolaps

WINONGAN,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan belum membuka wisata alam Banyubiru yang berada di Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan.

Hal itu membuat Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitar destinasi wisata tersebut resah. Sebab, sudah setahun lebih pedagang tidak memiliki pemasukan.

“Saya tidak ada pemasukan, karena pemasukan saya ya dari berjualan di Banyubiru. Kalau di tutup saya dan keluarga mau makan apa,” kata salah seorang pedagang di wisata alam tersebut.

Pedagang yang enggan disebutkan namanya itu menambahkan, berbagai upaya sudah dilakukan agar Wisata Banyubiru segera dibuka. Salah satunya, meminta pemerintah desa untuk menjembatani agar objek wisata itu bisa dibuka.

“Katanya sudah (dikoordinasikan) ke kecamatan, tetapi belum ada hasilnya. Kami ini rakyat kecil, jangan hambat rejeki kami,” ungkapnya.

Tukang parkir perempuan di lokasi wisata yang mengandalkan sumber mata air alam itu juga mengatakan hal yang sama. Semenjak wisata tersebut ditutup, ia kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

“Anak saya banyak, saya dulu menjadi tukang parkir untuk mencukupi kebutuhan. Sekarang kalau anak minta beli beli ya saya marahi, kalau dulu pasti saya turuti,” curhatnya.

Ia ingin wisata ini segera buka, dengan begitu ekonomi warga sekitar, terutama warga yang menjadi pelaku usaha, bisa segera kembali bangkit.

“Saya ingin segera dibuka. Toh tidak ada apa apa didalam, (wisata) yang lain buka kenapa ini tidak buka. Kalau memang karena virus korona ya prokesnya dipertegas,” beber dia.

Kabid Destinasi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pasuruan, Sri Esti menyebut, Wisata Banyubiru memang mulanya ditutup karena Covid-19. Saat itu, tempat wisata menjadi kawasan rawan kerumunan sehingga ditakutkan menimbulkan klaster wisata.

Baca Juga  Di Kawasan Bromo Sering Berkabut, Pengguna Jalan Diminta Waspada

Namun, sambungnya, belakangan pertimbangan wisata lebih pada belum adanya perbaikan jalan menuju objek wisata dan menuju konsep wisata halal, yang diproyeksikan dikembangkan di Wisata Banyubiru.

“Kami juga belum mengetahui kapan Wisata Banyubiru bisa dibuka kembali, masih menunggu keputusan dari Pak Bupati,” tandas Sri Esti.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Baca Juga

Jembatan Kaca Bromo Diserahkan ke Pemkab Probolinggo dan TNBTS, Tinggal Diresmikan

Probolinggo,- Jembatan kaca yang berada di Seruni Point, Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten …