Viral! Mata Jasad Pasien Covid-19 Dicongkel, Benarkah?

PAITON-PANTURA7.com, Masyarakat Kabupaten Probolinggo, khususnya warganet (pengguna media sosial) heboh dengan beredarnya video berdurasi 12 dan 14 detik yang beredar luas, Jum’at (6/11/2020). Video itu menyebutkan ada jenazah pasien Covid-19 yang kehilangan organ tubuh.

Dua video tersebut sebelumnya diposting di oleh warganet di akun media sosial (Medsos) facebook (FB). Namun postingan itu kini telah dihapus. Video itu, juga menyebar di WhatsApp Grup (WAG) sehingga menimbulkan keresahan.

Informasi yang diperoleh, jenazah pasien tersebut diketahui berinisial MA (49) warga Dusun Sukun, RT 003, RW 001, Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Jenazah diantarkan ke rumah duka oleh tim RSUD Dr. Moh Saleh pada Kamis (6/11/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Sekitar pukul 18.45 WIB jenazah tiba di rumah duka yang disambut warga dan keluarga. Jasad lalu dibawa ke mushola Baitul Mustaqim untuk disholati. Setelah dibuka petinya, kondisi jasad yang berlumuran darah pada bagian kepala, membuat keluarga histeris.

Suara dalam video itu menyebutkan, jenazah sudah diambil beberapa organ tubuhnya seperti bola mata dan ginjal. Kontan. Tangis histeris keluargan pun kian keras.

Untuk memastikan kabar dalam video tersebut, PANTURA7.com pun melakukan penelusuran dan berhasil mengkonfirmasi salah satu kerabat pasien meninggal tersebut. Hasilnya, diketahui bahwa kabar hilangnya organ tubuh korban adalah hoaks.

“Hasil klarifikasi dengan anak yang meninggal tidak ada organ tubuh yang hilang, darah di wajahnya karena terjadi pendarahan saat ada guncangan di dalam mobil yang keluar dari mulutnya lalu mengalir ke muka dan kapas yang menutup mata,” kata salah satu kerabat pasien.

Sementara itu, Camat Paiton Mohamad Ridwan memastikan kabar pengambilan organ pasien Covid-19 itu tidak benar. Hanya saja, kata dia, pihak keluarga kaget ketika wajah jenazah berlumuran darah.

Baca Juga  Pembabat Bibit Mangrove Pantai Duta Diburu Polisi

“Tidak benar, jenazah ini sakit komplikasi dan sudah meninggal 3 jam lamanya, jadi pembulu darah pecah keluar melalui lubang tubuh justru dikira matanya tidak ada karena bagian wajah penuh darah,” ungkapnya via sambungan seluler. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Pasca Banjir Lahar Hujan Semeru, 8 Jembatan Rusak, Warga Kembali Dievakuasi

Lumajang,- Sebanyak 32 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Dusun Krajan, Desa Sumberurip, Kecamatan Prononjiwo …