Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Berita Pantura · 28 Feb 2020 12:11 WIB

Kantor Inspektorat Probolinggo Didemo, Kericuhan Pecah


					Kantor Inspektorat Probolinggo Didemo, Kericuhan Pecah Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Ratusan orang yang merupakan massa gabungan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), melakukan aksi demontrasi di depan kantor Inspektorat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Jum’at (28/2/2020). Aksi ini sempat diwarnai kericuhan antara massa dan petugas kepolisian.

Aksi ini merupakan buntut dari insiden pengusiran yang dilakukan petugas inspektorat, Ahsanunnas, terhadap awak media saat peliputan mediasi pengurangan beras miskin (Raskin) di Kantor Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, pada Selasa (25/2/2020) lalu.

Pantauan PANTURA7.com, massa datang ke kantor inspektorat sekitar pukul 9.00 Wib. Aksi ini sejatinya berlangsung damai hingga akhirnya massa yang berjumlah sekitar 300 orang, bentrok dengan aparat kepolisian yang bersiaga di pintu gerbang kantor inspektorat. Pemicunya, karena massa dilarang memasuki kantor.

Koordinator aksi, Deni Ilhami mengatakan, aksi menyampaikan aspirasi bertujuan mengharumkan kembali marwah wartawan yang sempat mendapat perlakuan tak pantas saat liputan di Kotanyar. Begitu juga anggota LSM, yang menurut Deni, mendapatkan perlakukan sama.

“Video yang beredar, perlakuan oknum aparatur sipil negara (ASN, red) terhadap anggota LSM dan wartawan saat melakukan tugas peliputan sangat tidak pantas. Apalagi di depan publik sampai menggebrak meja dan mengusir dengan kasar,” kecam Deni.

Aktivis yang juga Sekda LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Probolinggo ini menambahkan, Pemkab Probolinggo seharusnya memecat Ahsanunnas sebagai ASN. Sebab, jelas Deni, perlakukan Ahsanunnas diluar kepantasan dan diharapkan bisa jadi pelajaran bagi ASN lainnya.

“ASN sebagai pelayan masyarakat, harus melayani dengan baik dan tersenyum. Kalau tuntutan kami tidak dihiraukan, kami akan melakukan aksi demo yang lebih besar lagi. Biar kejadian ini tidak terulang kembali,” ujarnya.

Sementara Ahsanunnas dalam kesempatan terpisah mengaku, tindakan yang ia lakukan diluar kontrol karena ia tengah pusing, lantaran banyak pekerjaan yang menguras energi. Selain itu, jelasnya, ia sejatinya menderita hipertensi.

“Setulus hati, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang telah saya lakukan. Hal itu tak lepas karena saya pusing dengan tuntutan kerja, saya juga punya penyakit darah tinggi dan hipertensi. Ya maklum, sudah tua,” klaimnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib

16 September 2025 - 17:03 WIB

Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ

16 September 2025 - 15:54 WIB

Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen

15 September 2025 - 19:52 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Trending di Pemerintahan