Air Terjun Purba Tirai Bidadari, Gugusan Stalaktit Nan Eksotis

TIRIS-PANTURA7.com, Kabupaten Probolinggo menyimpan potensi wisata alam yang seakan tidak pernah habis. Mulai dari wisata bahari sampai panorama alam pegunungan, sama-sama memiliki pesona yang menakjubkan.

Pasca temuan destinasi fenomenal berupa air terjun Jaran Goyang dan Kalipedati di Kecamatan Krucil pada tahun 2019 lalu, kini ada satu spot wisata air terjun yang nampaknya akan menjadi salah satu spot wisata andalan di Kabupaten Probolinggo.

Air Terjun Purba Tirai Bidadari mungkin belum banyak diketahui orang, bahkan sampai saat ini namanya saja jarang didengar. Hal ini tak mengherankan, pasalnya air terjun yang sejatinya berada di wilayah adminsitratif Desa Ranugedang Kecamatan Tiris ini sangat tersembunyi dan relatif sulit untuk di akses.

Namun berbeda jika dilalui dari Desa Jangkang yang memiliki jalur yang lebih mudah dilalui, tepatnya pada Dusun Lalangan RT 01 RW 01. Spot air terjun purba hanya berjarak tiga kilometer, setengah jalurnya harus ditempuh dengan jalan kaki melalui areal perkebunan masyarakat dan hutan bambu seluas setengah hektar.

Selama ini, satu-satunya cara untuk menikmati keindahan tersembunyi dan terasing ini adalah dengan memanfaatkan layanan wisata arung jeram yang berada di Desa Ranugedang. Air terjun ini juga menjadi spot favorit bagi penggemar olahraga air deras ini.

Bahkan mereka juga sering menyebut sebagai Green Canyon Probolinggo, karena memang sepanjang aliran sungai ini berwarna kehijauan dan berhias ngarai tebing terjal dan berukir-ukir.

Menariknya air terjun yang mengucur pada permukaan air sungai ini terbentuk dari 16 titik mata air yang berada pada puncak tebing. Aliran deras airnya menembus tebing kemudian membentuk gugusan stalaktit dengan ukuran yang bervariasi sehingga menyerupai lorong panjang mirip goa.

Baca Juga  Nikmati Wisata Pantai Gili, Goeboek Lacor Punguti Sampah

Belum ada penelitian tentang perkiraan usia stalaktit ini, namun melihat ukuran dan panjangnya yang hampir menyentuh permukaan sungai diperkirakan proses alamiah ini telah berlangsung sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu.

Sebelumnya, nama Air Terjun Pelangi dan Goa Kelelawar juga sempat disematkan pada kawasan tersebut. Pasalnya kawasan ini juga menyimpan fenomena alam lain, yakni penampakan bias-bias pelangi yang bisa dilihat pada setiap pagi dan sore hari ketika matahari sedang bersinar terang.

Tidak hanya itu saja, lorong stalaktit yang mirip goa ini ternyata juga dihuni ribuan kelelawar yang terlihat aktif keluar masuk goa. Bagi petualang dan pemburu keindahan fenomena alam, tentu menjelajahi spot wisata semacam ini akan menjadi agenda wajib.

Agar lebih representatif, perbaikan dan pelebaran jalur pun dilakukan, penyiapan lahan parkir kendaraan juga telah dilakukan secara swadaya dan gotong royong. Salah satu inisitornya adalah Wahid Nurahman, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo.

“Sangat disayangkan jika keindahan fenomena alam yang langka ini hanya bisa dinikmati oleh kalangan terbatas. Menurut kami ini sangat berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut,” kata Wahid Nurahman, Sabtu (23/02/2020).

Keindahan panorama air terjun Tirai Bidadari, jelas Wahid, sangat pas jika dinikmati dari spot pandang di Desa Jangkang. “Dari situ pengunjung dapat leluasa melihat keluar masuknya kelelawar serta menikmati pesona pelangi yang membias diantara derasnya air terjun pada tebing stalaktit itu,” paparnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Baca Juga

Lonjakan Pengunjung Wisata di Pasuruan Menurun, Diprediksi Naik Lagi saat Hari Raya Ketupat

Pasuruan,- Selama libur lebaran, sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Pasuruan, disesaki wisatawan. Seperti Taman Ria …