PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Di balik keindahan dan kemegahan destinasi wisata baru di Sukapura yakni Seruni Point ada makna filosofisnya. Ternyata empat gapura di Seruni Point melambangkan keluhuran ajaran Wong Tengger.
Banyak wisatawan tidak mengetahui bahwa empat gapura yang disebut Gapura Brawijaya itu merupakan simbol “Guru Papat” sebagai tuntunan hidup masyarakat Tengger.
Gapura yang berwarna hitam berada persis di atas Seruni Point yang berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo itu, memiliki empat ruas. Hal ini disampaikan tokoh adat Tengger, Supoyo.
Ada empat makna gapura yang masing-masing memiliki makna sebagai Catur Guru Bekti atau tuntunan kehidupan masyarakat Tengger.
Yakni, pertama, Bekti Marang Sang Hyang Widi (Tuhan Yang Maha Esa).
Kedua, Bekti Marang Bapak Biyung Karo Leluhure (kedua orangtua dan leluhur).
Ketiga, Bekti Marang Bapak Ibu Gurune (guru).
Keempat, Bekti Marang Guru Wisesa (pemerintah).
“Empat simbol tersebut dalam masyarakat Tengger sebagai tuntunan hidup yang kita pijaki. Khususnya masyarakat Tengger pedomannya ya empat itu,” ucap Supoyo yang juga anggota DPRD Kabupaten Probolinggo , Jumat (4/1/2019).
Ia pun berpesan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo khususnya para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Agar tahu makna gapura di balik keindahan Seruni Point.
“Wisatawan perlu tahu di balik keindahan Seruni Point. Tak hanya elok di mata tapi bisa menjadi pembelajaran bahwa hidup ada tuntunan khususnya bagi warga lereng Gunung Bromo ini,” tandasnya.
Diketahui Seruni Point merupakan wisata baru untuk spot foto yang diresmikan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari pada 18 Desember 2018 lalu. Dengan anggaran 5 miliar rupiah dari Kementerian PUPR, rupanya mampu menarik daya tarik wisatawan yang hendak ke Bromo. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan