PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meningkatnya produksi garam di Probolinggo membuat Pemkab setempat melalui Dinas Perikanan menargetkan, produksi garam tahun depan meningkat 10%. Untuk mendukung hal itu, Dinas Perikanan akan menerapkan model rumah garam sistem on/off atau metode buka tutup garam jadi super.
Hal ini dikarenakan produksi garam di Kabupaten Probolinggo yang melampaui target. Sehingga pada tahun 2019 mendatang Dinas Perikanan akan menambah target produksi garam hingga 10%.
“Sebanyak 20 ribu ton sudah tahun ini kita produksi dan tahun depan kami targetkan naik 10 persen menjadi 22 ribu ton,” kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi lewat sambungan seluler, Jumat (28/12/2018).
Alasan target dinaikkan, karena produksinya yang meningkat bahkan melampaui target. Jika targetnya sebesar 20 ribu ton, sampai November akhir 2018 ini hasil produksi sudah 23 ribu ton.
“Harapan kami tahun depan bisa tercapai dan semoga cuaca juga mendukung, sehingga target sebesar 23 ribu ton garam itu bisa terealisasi,” harapnya.
Pihaknya pun akan segera melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada petani garam termasuk meningkatkan fasilitas penunjang produktifitas petani garam.
“Kami juga akan menambah geoisolator bagi petambak garam yang membutuhkan, sehingga dengan sarana tersebut target yang ditetapkan bisa tercapai,” tuturnya.
Bahkan pihaknya akan menerapkan model rumah garam sistem on/off atau metode buka tutup garam jadi super (Katup Gadis) dengan anggaran kisaran Rp 100 juta. Pasalnya metode ini telah dinobatkan sebagai jawara inovasi teknologi tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Ada nilai plus penerapan metode garam on/off diantaranya bisa menambah produksi garam di musim hujan karena biasanya petani berhenti memproduksi garam saat musim hujan. Bahkan kami sudah uji coba metode ini didaerah Gending dan Kraksaan,” tandasnya. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi