Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Hukum & Kriminal · 30 Mei 2018 09:03 WIB

Tekan Radikalisme di Lembaga Pendidikan, DPRD Sidak Yayasan Khadimul Ummah


					Tekan Radikalisme di Lembaga Pendidikan, DPRD Sidak Yayasan Khadimul Ummah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tak ingin radikalisme menjalar ke dunia pendidikan, Komisi 1 DPRD, Kemenag, dan Dikpora Kota Probolinggo, melakukan Inspeksi Mendadak atau Sidak ke Yayasan Khadimul Ummah, Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Rabu (30/5/2018).

Selain meninjau lokasi, Sidak kali ini dilakukan pihak DPRD untuk meminta yayasan tersebut, tak lagi menebarkan ajaran radikalisme.

Sebagaimana diketahui, Yayasan Khadimul Ummah yang berada di jalan Taman Puspa Indah itu, merupakan lokasi para terduga teroris berkumpul serta mengajarkan pendidikan.

Hal itu diperkuat dengan pengakuan M-F, salah seorang siswa setempat. M-F mengungkapkan, jika pernah diajarkan latihan menembak oleh terduga teroris Irvan Suhardianto, namun tak berlangsung lama karena akhirnya ditangkap densus 88.

“Ya pernah diajari menembak oleh Ustad Irvan, tapi tidak lama,” tukas anak yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu.

Sementara itu, Ketua Yayasan Khadimul Ummah, Roni membenarkan jika salah satu terduga yakni Fatwa, merupakan salah satu tenaga pengajar di lembaganya.

“Fatwa merupakan tenaga pendidik disini, namun keluar karena bergabung JAD. sedangkan Irvan, hanya sebagai jamaah di Masjid At Tauhid,” ujar Roni.

Menyikapi hal itu, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Probolinggo, Abdul Azis meminta Yayasan segera mengurus ijin. Pihaknya juga meminta Kemenag, dan Dikpora lebih tegas.

“Jika tak mengurus ijin, kegiatan pendidikan ditutup saja, kami tak ingin ada radikalisme didunia pendidikan,” tegas Azis dari fraksi PKB itu. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Achmad Kifly

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian

14 Juli 2025 - 21:19 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok

14 Juli 2025 - 19:30 WIB

Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan

14 Juli 2025 - 19:05 WIB

Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

14 Juli 2025 - 17:56 WIB

Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya

14 Juli 2025 - 16:21 WIB

Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

14 Juli 2025 - 15:07 WIB

Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

14 Juli 2025 - 14:26 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

Trending di Pendidikan