PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Langkanya stok ayam broiler di Kota Probolinggo, dikeluhkan para pedagang. Sebab, selain pasokan terbatas, harga komoditas lauk pauk itu juga melabung tinggi. Guna menjaga agar asap dapur tetap ngepul, pedagang terpaksa beralih berjualan ayam arab.
Berdasarkan pantauan PANTURA7.com, sejumlah pedagang ayam di Pasar Baru Kota Probolinggo tetap berjualan. Namun yang mereka jual kini bukan daging ayam broiler, melaikan jenis ayam arab. Meskipun nampak asing, namun ayam arab ini setidaknya mampu memenuhi kebutuhan konsumen terhadap daging ayam.
“Daripada saya gak jualan, saya jual ayam arab yang khusus yang saya kulak dari luar kota. Harganya lebih murah Rp 45 ribu per kilogram,” tutur Linda, salah satu pedagang Pasar Baru Kota Probolinggo, Rabu (2/5/2018).
Menurut Linda, ayam arab meski lebih murah dari ayam broiler namun justru rasanya lebih enak, karena dagingnya lebih padat. Sementara soal kelangakaan ayam, ia berharap ada upaya serius dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalan tersebut.
“Mending harganya naik daripada stoknya langka, kasian pembeli dan pemilik warung nasi,” tandas pedagang yang sudah berjualan daging ayam selama 25 tahun ini.
Sementara itu, Mistia pedagang ayam asal Sukoharjo mengaku terpaksa jual ayam kampung karena jika mengandalkan ayam horn atau ayam brooiler, ia tak ada pemasukan. Namun resikonya, omset daganganya merosot hingga 50 persen, sebab harga ayam kampung Rp. 65 ribu perkilogram.
“Biasanya kalau ayam horn saya bisa laku 2 kwintal dengan membawa uang Rp 2 juta. Namun karena yang saya jual ayam kampung, jadi penjualannya masih laku cuma 5 kilogram,” Mistia menjelaskan.
Sebagaimana diketahui, harga ayam broiler di sejumlah pasar di Kota Probolinggo menghilang selama tiga hari terakhir. Jikapun ada pedagang yang menjual, harganya melonjak drastis dari harga sebelumnya yakni Rp. 35 ribu, kini mencapai Rp. 50 ribu perkilogram. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Muhammad Efendi