Keren!! Sekolah Ini Sulap Sampah Jadi Batako Warna-warni

PROBOLINGGO-PANTURA.com, Berawal dari coba-coba, siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolingggo, berhasil menciptakan batako (paving block) berbahan dasar sampah plastik.

Inovasi ini juga didukung dengan sumber daya alam (SDA) sampah yang melimpah dari lingkungan sekolah dan masyakarat sekitar. Sampah-sampah yang terkumpul, disimpan dalam BANK SAMPAH ISTIMEWA milik sekolah.

Salah satu inisiator batako sampah, Nanang Isharianto mengatakan, ide ini bermula saat dirinya melihat sampah yang berserakan di halaman sekolah. Sadar akan hal itu, pelajar asal Malang ini kemudian berinisiatif untuk mengumpulkan sampah lalu dikelola menjadi barang layak jual.

Siswa dan warga mengais sampah plastik, yang menjadi bahan dasar pembuatan batako. (maf)

“Awalnya sekedar coba-coba mas, karena abuya (Ayah_red) dulu pernah punya rencana mau membeli batako, jadi saya upayakan membuat batako dari sampah plastik saja. Alhamdulillah sekarang bisa jadi seperti ini,” ujar Nanang bangga, Jum’at (23/2/2018).

Selain ekonomis, kata Nanang, pengelolaannya pun cukup mudah. Sampah plastik yang telah disortir, direbus hingga mendidih lalu dicetak dengan diameter 20 sentimeter dan ketebalan 6 sentimeter. “Bobot batakonya 1 Kg dengan harga jual Rp 15 ribu per biji,” imbuhnya.

Produksi batako ini, jelas Nanang, mendongkrak pendapatan masyarakat sekitar. Sebab, sekolah memberikan kompensasi tinggi bagi warga yang hendak setor sampah. “Kami hargai Rp 500 perkilogram untuk sampah plastik. Untuk sampah botol plastik, kami berikan kompensasi sebesar Rp 3 ribu perkilogramnya,” Nanang menambahkan.

Batako warna-warni yang diproduksi oleh siswa MTs. Zainul Hasan Genggong Probolinggo. (maf)

Dalam sehari, satu siswa menurut Nanang, mampu memproduksi 5 -6 biji batako. Sementara untuk menambah daya tarik, batako siap jual dicat dengan aneka warna mencolok, bahkan dilengkapi motif garis pada bagian tengah. “Biar tambah keren mas,” cetusnya.

Kepala MTs Zainul Hasan, KH. Moh. Hasan Naufal menyebut, pengelolaan sampah menjadi komoditas bangunan merupakan wujud kepedulian sekolah dalam mengembangkan lingkungan yang asri dan ramah. Selain itu, jugga mengasah kreatifitas siswa menjadi lebih produktif.

Baca Juga  Mengenal Jek-Ma, Ojek Mahasiswa di INZAH Genggong

“Harapan saya kedepan, bukan hanya paving tapi juga produk-produk lain mampu kita produksi dengan sistem daur ulang sampah. Kita juga berusaha mengenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya menghasilkan produk-produk yang mempunyai nilai jual tinggi namun ramah lingkungan,” tandas Kiai Hasan Naufal. (maf//arf).

Baca Juga

Kelayapan di Warkop, 27 Pelajar di Kota Pasuruan Digulung Satpol PP

Pasuruan,- Puluhan pelajar terjaring razia Satuan Polisi (Satpol PP) Kota Pasuruan, Senin (29/1/2024) pagi. Para …