PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2017 cenderung menurun dibandingkan tahun 2016. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo, angka penurunannya sebesar 0,46 persen. Pada tahun 2017 sebesar 20,98 persen lalu turun diangka 20,52 persen pada tahunn 2017.
Kepala BPS Kabupaten Probolinggo Jujuk mengungkapkan, penurunan angka 20,98 persen menjadi 20,52 persen tak lepas dari kerja keras pemerintah daerah dalam menggenjot program pengentasan kemiskinan. Salah satunya, berkat bantuan ke petani gurem, yang mengkatrol pendapatan petani.
“Ini berkat budaya dari warga probolinggo yang dirubah, sehingga mampu menurunkan angka kemiskinan. Selain budaya juga program dari pemerintah daerah seperti bantuan kepada warga miskin, terutama kepada petani gurem,” papar Jujuk, Senin (15/1/2018).
Penurunan angka kemiskinan, jelas Jujuk, sejatinya sudah berangsur sejak lima tahun lalu. Pada 2012 angka kemiskinan berada pada angka 22,15 persen, 2013 menurun menjadi 21,12 persen, 2014 menurun menjadi 20,44 persen, 2015 naik menjadi 20,82 persen, naik lagi menjadi 20,98. “Pada 2017 terus menurun menjadi 20,52 persen,” imbuhnya.
Sedangkan untuk indikator turunnya angka kemiskinan, bisa dilihat dari beberapa faktor seperti peningkatan ekonomi, meningkatnya daya beli masyarakat, meningkatnya IPM yang di dalamnya ada komponen kesehatan, pendidikan, dan sektor ekonomi.
“Banyak indikatornya, bisa juga dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang ditamatkan. Pada 2015 dan 2016 sudah mulai berkurang penduduk yang tidak tamat SD. Selain itu juga meningkatnya produktifitas padi yang mnejadi salah satu mata pencaharian warga,” Jujuk menambahkan.
Lebih jauh, Jujuk berpesan agar kepala daerah yang bakal memimpin Kabupaten Probolinggo nanti, lebih giat lagi dalam menumpas kemisikinan. Salah satu caranya, dengan mengundang investor sebanyak mungkin untuk mengembangkan potensi daerah.
“Jika sudah ada investor, bisa didirikan perusahaan dan memperkerjakan warga sekitar, sehingga kemisikinan berkurang dengan sendirinya,” jelasnya. (guf/arf).
Tinggalkan Balasan