Probolinggo,- Sebanyak 16 petugas Petugas Jalur Perlintasan (PJL) baru di Kabupaten Probolinggo menjalani masa orientasi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan pengoperasian 4 pos perlintasan yang berada di wilayah Kecamatan Leces dan Tegalsiwalan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto melalui Kasi Keselamatan Transportasi Mochammad Kartono mengatakan, orientasi menjadi langkah awal para petugas PJL baru dalam memahami tugas dan tanggung jawab.
“Sebanyak 16 petugas PJL ini akan mulai bertugas pada 1 Januari 2026, melalui skema perjanjian kontrak selama satu tahun dan dapat diperpanjang dengan menyesuaikan kondisi dan regulasi,” kata Kartono, Rabu (24/12/25).
Sejatinya, sambung Kartono, para petugas PJL baru harus mengikuti pendidikan dan pelatihan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PPI) yang berlangsung di Madiun.
Namun karena keterbatasan anggaran, maka orientasi dan pembekalan dilakukan di Kantor Dishub Kabupaten Probolinggo. “Narasumber dari PT. KAI Daop 9 Jember,” tutur Kartono.
Orientasi pada 16 petugas PJL baru ini, sambung Kartono, menggunakan 2 sistem pembelajaran, yakni materi dan dilanjutkan praktek langsung di JPL 16 Leces.
Praktik bertujuan agar petugas JPL memahami kondisi nyata di lapangan dan mampu menjalankan tugas sesuai Standart Operasional Prosedur (SOP).
“Kami berharap, setelah orientasi ini, 16 petugas JPL baru dapat melaksanakan tugas dengan baik, disiplin dan sesuai SOP, demi keselamatan masyarakat pengguna jalan,” ujarnya.
Nantinya belasan petugas JPL ini akan menjaga 3 pos perlintasan baru di Kecamatan Leces, dan 1 pos perlintasan di Kecamatan Tegalsiwalan. Sehingga 1 pos perlintasan akan ada 4 petugas yang berjaga secara shift.
Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi kesempatan bagi para petugas JPL baru untuk terjun sebagai relawan pengamanan di perlintasan sebidang yang belum dijaga permanen.
“Kehadiran petugas JPL baik yang telah bertugas tetap ataupun relawan, dapat meningkatkan kewaspadaan dan khususnya mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang,” Kartono memungkasi. (*)
