Menu

Mode Gelap
Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja Progres Penetapan PPPK Lumajang Capai 75 Persen, BKD Pastikan Proses Sesuai Regulasi Kebakaran Tumpukan Kayu Hebohkan Warga Jl. Lumajang Kota Probolinggo Di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Warga Mengetuk Pintu Langit dengan Syahdu Sholawat Pemerintah Bakal Bangun Ulang Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Siapkan Dana dari APBN Setelah Tiga Bulan Hilang di Laut, Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Akhirnya Ditemukan

Ekonomi · 29 Sep 2018 13:18 WIB

Sempat Meroket, Harga Tembakau Berangsur Turun


					Sempat Meroket, Harga Tembakau Berangsur Turun Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sempat mengalami kenaikan harga signifikan, kini harga jual tembakau rajang kering tingkat petani di Kabupaten Probolinggo mulai turun. Padahal kualitas tembakau jauh lebih baik dibandingkan beberapa pekan lalu.

Diketahui, harga jual tembakau pekan lali masih berkisar antara Rp. 42 ribu hingga Rp. 45 ribu per kilogram. Namun saat ini, harga jual tembakau merosot hingga Rp. 35 ribu per kilogram. Sejauh ini, mayoritas petani memasuki masa petik daun tembakau yang ketiga.

“Harga tembakau sudah turun mas, saat ini harga jualnya Rp. 35 ribu, paling mahal hanya sampai Rp. 37 ribu per kilogram,” terang Samhari (42) petani tembakau asal Desa Tanjung Sari, Kecamatan Krejengan, Sabtu (29/9/2018).

Herannya, meski harga tembakau berangsur turun namun tak membuat petani resah. Sebab kisaran harga sejauh ini dianggap masih pantas, terlebih sebelumnya harga tembakau mendekati Rp. 50 ribu per kilogram. Harga itu, cukup untuk mengembalikan modal tanam tembakau dalam tiga kali panen.

“Alhamdulillah, meski turun tapi petani sudah tidak gelisah. Ini karna pada panen awal dan panen kedua, harga jual tembakau mahal. Sekarang walapun harga turun, petani masih untung,” tandasnya.

Terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudzakkir, menjelaskan bahwa salah satu penyebab turunnya harga jual tembakau petani adalah karena stoknya yang melimpah. Panen raya tembakau membuat pasokan bahan dasar rokok ini ke pabrikan menumpuk.

“Pasokan tembakau dari para petani ke pabrik penuh, sehingga nilai tawar tembakau yang belum terserap oleh pabrik rokok lemah. Ini yang menjadi salah satupemicu harga tembakau turun, mudah-mudahan harga tembakau tidak anjlok hingga panen raya tembakau selesai,” papar Mudzakkir. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Raup Untung Rp8 Juta Sekali Panen, Petani Semangka di Lumajang Sukses Budidayakan Semangka Inul

7 Oktober 2025 - 15:44 WIB

Cegah Penyelundupan, Lapas Probolinggo Terapkan Pemeriksaan Berlapis

7 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Sebanyak 204 Bangunan Ponpes di Lumajang Belum Kantongi Izin PBG

6 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Waspada! ini 5 Ciri Rokok Ilegal yang Perlu Diketahui Masyarakat

6 Oktober 2025 - 09:59 WIB

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Trending di Sosial