Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Pemerintahan · 7 Feb 2024 17:23 WIB

Gunung Semeru Terus Fluktuatif, BPBD Lumajang Siapkan 10 Ribu Masker


					FLUKTUATIF: Kondisi Gunung Semeru di Kab. Lumajang masih fluktuatif sehingga berpotensi kembali erupsi. (foto: dok) Perbesar

FLUKTUATIF: Kondisi Gunung Semeru di Kab. Lumajang masih fluktuatif sehingga berpotensi kembali erupsi. (foto: dok)

Lumajang,- Sebanyak 10 ribu masker disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya hujan abu vulkanik jika Gunung Semeru kembali erupsi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Selasa (5/2/2024).

“Stok masker di BPBD Lumajang sekitar 10.000 masker untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi hujan abu vulkanik saat erupsi, sehingga siap didistribusikan apabila diperlukan,” kata Wawan.

Lebih lanjut Wawan menjelaskan, pada hari Selasa kemarin, tepatnya pukul 05.52 WIB dan 07.30 WIB, Gunung Semeru telah mengalami erupsi atau letusan sebanyak dua kali.

Pada saat itu, imbuh dia, abu vulkanik menyembur dengan ketinggian 1000 meter diatas puncak Jogring Saloko. Teramati kolom abu vulkanik berwarna putih, kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

“Namun hingga saat ini erupsi Gunung Semeru masih sangat aman,” tegas dia.

Menurut Wawan, saat ini status Gunung Semeru masih berada di Level lll atau siaga. Oleh karenanya, BPBD Lumajang tetap menghimbau masyarakat disekitar lereng Gunung Semeru tidak melakukan aktifitas apapu di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Selokambang Kritis: Potensi Besar, Pengelolaan Masih Minim

17 Juni 2025 - 14:14 WIB

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Trending di Pemerintahan