Menu

Mode Gelap
Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung di Randuagung Lumajang Jadi Tersangka Tanggapi Miras di Temenggungan, Bupati Gus Haris, Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Kaji Truk Pasir Terguling di Jalur Lahar Gunung Semeru, Sopir Selamat Bupati Gus Haris Dorong K-Sarbumusi jadi Katalisator Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Industri di Probolinggo Ditabrak Saat Menyeberang, Siswa SD di Pasuruan Tewas, Pelaku Kabur Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

Pemerintahan · 19 Sep 2023 15:31 WIB

Rumah Curhat, Cara Ketua TP PKK Lumajang Tekan Kekerasan pada Perempuan dan Anak


					KREATIF: Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Musfarina Thoriq atau Ning Farin saat Talkshow di LPPL Radio Suara Lumajang.(foto: Asmadi) Perbesar

KREATIF: Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Musfarina Thoriq atau Ning Farin saat Talkshow di LPPL Radio Suara Lumajang.(foto: Asmadi)

Lumajang,- Program Rumah Curhat jadi wadah Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Lumajang, untuk menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang Musfarina Thoriq saat Talkshow di LPPL Radio Suara Lumajang mengatakan, melalui Rumah Curhat, maka setiap permasalahan bisa selesai di tingkat keluarga.

“Kita lebih melakukan pendekatan tingkat keluarga, kita kedepankan musyawarah dulu agar permasalahan ini selesai di tingkat keluarga prosesnya,” kata Ning Farin, sapaan akrabnya, Selasa (19/23).

“Kami (TP PKK Lumajang, red), berupaya membantu mengurangi kekerasan ibu dan anak, ini melalui pokja satu mengaktifkan kembali rumah curhat yang ada di masing-masing desa, kita rekrut kembali kader-kader untuk membantu melakukan pendampingan sampai di tingkat bawah,” tambahnya.

Ning Farin juga mengungkapkan, bahwa kasus kekerasan yang menimpa perempuan tentu menjadi perhatian khusus TP PKK Kabupaten Lumajang melalui Pokja I yang membidangi, yakni melalui program TP PKK yaitu Rumah Curhat, yang selalu melakukan pendampingan.

Menurutnya, kekerasan pada perempuan dan anak masih seringkali terjadi di masyarakat, bahkan bagi sebagian kalangan yang tidak melihat strata ekonomi.

Baru-baru ini juga sempat menimpa seorang ibu rumah tangga asal Desa Tanggung, Kecamatan Padang, yang dianiaya suaminya hingga menderita luka serius di bagian kepala.

Selain itu, diungkapkan Ning Farin, bahwa dalam Rumah Curhat masyarakat bisa menyampaikan segala permasalahan layaknya bercerita kepada teman, untuk menemukan solusi.

Ia mengharapkan, agar masyarakat bisa memanfaatkan program TP PKK yang sudah ada di hampir seluruh desa di Kabupaten Lumajang.

“Masyarakat bisa menyampaikan informasi atau uneg-uneg (keluhan, red) mereka terkait permasalahan yang terjadi, utamanya yang berkaitan dengan permasalahan perempuan dan anak,” jelas dia.

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah

6 Mei 2025 - 16:27 WIB

Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

5 Mei 2025 - 17:25 WIB

Bunda Indah Kenalkan Tagline ‘Ikhlas Melayani Rakyat’ sebagai Budaya Kinerja ASN Lumajang

5 Mei 2025 - 17:04 WIB

Seringnya Kasus Kekerasan Seksual di Lumajang, Indikasi Sistem Perlindungan Anak Gagal

5 Mei 2025 - 16:38 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang

5 Mei 2025 - 13:27 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Trending di Pemerintahan