Menu

Mode Gelap
Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres Masuk KEN 2025, Lumajang Dapat Suntikan Dana Even dari Kemenparekraf Segoro Topeng Kaliwungu Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Wakil Menteri Pariwisata Beri Apresiasi Tinggi Giliran Kick Boxing Sumbang Emas untuk Kontingen Kabupaten Probolinggo Polres Pasuruan Gerebek Pengedar Sabu di Gempol, Sita 16 Paket Barang Bukti Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

Ekonomi · 17 Jul 2023 18:08 WIB

Cuaca tak Menentu, Produksi Garam di Kota Pasuruan Anjlok


					ANJLOK: Petani garam di Kota Pasuruan, Mustain, sedang mengecek kristalisasi garam di tambaknya. (foto: Moh. Rois) Perbesar

ANJLOK: Petani garam di Kota Pasuruan, Mustain, sedang mengecek kristalisasi garam di tambaknya. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Produksi garam di Kota Pasuruan mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir, tak terkecuali Tahun 2023 ini. Perubahan iklim disebut sebagai penyebab utama turunnya produksi garam

Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan, Mualif Arief, mengungkapkan, produksi garam di wilayah ini telah mengalami penurunan yang signifikan dalam empat tahun terakhir.

Pada tahun 2019, produksi garam mencapai 10.044 ton per tahun. Namun, tahun berikutnya, yaitu pada tahun 2020, jumlah tersebut turun menjadi 6.668 ton per tahun.

Tidak hanya itu, pada tahun 2021, produksi garam kembali mengalami penurunan tajam hingga separuh dari tahun sebelumnya. Hanya sebanyak 3.317 ton garam yang berhasil diproduksi di Kota Pasuruan sepanjang tahun tersebut.

Tren negatif ini berlanjut pada tahun 2022, di mana produksi garam hanya mencapai angka 982 ton per tahun.

Mualif Arief menyatakan, faktor cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab utama anjloknya produksi garam. Para petani garam di kawasan ini sangat bergantung pada panas matahari dalam produksi garam.

“Petani mengandalkan sinar matahari. Namun, jika cuaca tak menentu, tentu bisa mengganggu proses produksi garam,” kata kata Mualif, Senin (17/07/2023).

Salah satu petani garam di Kelurahan / Kecamatan Panggungrejo, Mustain (43), membenarkan bahwa perubahan iklim telah mempengaruhi produksi garam di wilayahnya.

Mustain menjelaskan, jika cuaca cerah dan panas, ia bisa menghasilkan empat hingga lima ton garam dari satu petak tambak garam yang ia kelola dalam sekali panen.

Namun, saat cuaca tidak menentu, seperti sering terjadi mendung saat musim kemarau, maka hasil produksi menurun drastis menjadi hanya tiga atau dua ton saja.

“Untungnya sekarang harga garam masih bagus, jadi meski produksinya sedikit masih bisa dapat penghasilan,” ungkap Mustain. (*)

Editor Mohamad S
Publisher Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

29 Juni 2025 - 17:19 WIB

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Trending di Ekonomi