Menu

Mode Gelap
MUI Tolak Perubahan Perda Retribusi Tempat Hiburan Malam, Sesalkan Kebijakan Pemkot Probolinggo Jaringan Narkoba Keluarga di Jember Terbongkar, Ibu dan Anak Ditangkap Polisi Lumajang Targetkan Penurunan Kemiskinan hingga 6,86% pada 2026 Perubahan Perda Menyuburkan Tumbuhnya Tempat Hiburan Malam di Kota Probolinggo, Polemik Bermunculan Menuju 2026, Lumajang Fokus pada Lima Prioritas Strategis Pembangunan Danau Ranu Pani Menyusut Drastis, Luas Badan Air Tinggal Separuhnya

Kesehatan · 11 Mei 2018 09:21 WIB

Kondisi Membaik, Bayi Kembar Siam Asal Lumbang Dipulangkan


					Kondisi Membaik, Bayi Kembar Siam Asal Lumbang Dipulangkan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca sebulan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tongas kabupaten Probolinggo, Bayi kembar siam asal Lumbang akhirnya dipulangkan, Jum’at (11/05/2018).

Bayi putri pasangan suami istri ST (26) dan SR (26) itu dipulangkan setelah kondisinya dianggap membaik. Oleh orang tuanya, bayi kembar itu diberi nama Asmaul dan Husna.

Kepulangan Asmaul dan Husna diantar dengan menggunakan mobil ambulan, dengan pengawalan petugas medis rumah sakit setempat. Selama proses pemulangan, kedua bayi itu terlihat sehat, bahkan tanpa tangis hingga tiba di rumah kedua orang tuanya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSUD Tongas, Muhammad Asjroel mengatakan, bayi Asmaul dan Husna dipulangkan karena kondisi keduanya sudah stabil. Namun, pihaknya akan tetap mengontrol kondisi bayi, meskipun sudah diluar rumah sakit.

“Asmaul dan Husna nantinya juga akan diberi bantuan nutrisi. Bantuan ini juga berasal dari beberapa organisasi,” ujar Asjroel kepada wartawan.

Senada, dokter spesialis anak, dr. Fonny menjelaskan, jika kondisi bayi sangat stabil dan geraknya juga aktif. Pihaknya juga akan tetap mengontrol kondisi bayi, dengan cara dibuatkan jadwal secara berkelanjutan.

“Pasti nanti kita kontrol, meski sudah tidak dirawat di rumah sakit, biar perawatannya berkelanjutan,” papar dr. Fonny.

Sebagai informasi, bayi kembar siam yang lahir pada 18 April lalu itu, terlahir dengan kondisi ‘Conjoined Twin Dichepalic Parapagus’ atau dempet perut dan dada dengan sepasang kaki. Keduanya tak bisa dioperasi karena saluran jantung saling bergantungan. (*)

 

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Achmad Kifly

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Usai Nobar Bola, Warga Bondowoso Jadi Korban Pengeroyokan di Mangli Jember

9 Oktober 2025 - 19:10 WIB

Job Market Fair di Lumajang Buka 1.522 Lowongan Kerja

8 Oktober 2025 - 13:22 WIB

Kebakaran Tumpukan Kayu Hebohkan Warga Jl. Lumajang Kota Probolinggo

8 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Setelah Tiga Bulan Hilang di Laut, Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Akhirnya Ditemukan

8 Oktober 2025 - 03:59 WIB

BNPB Rilis Data Akhir Korban Ponpes Al-Khoziny: 67 Tewas, 104 Selamat

7 Oktober 2025 - 20:48 WIB

Hendak Nyeberang, Lansia Ditabrak Pemotor hingga Tak Bernyawa

7 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Geger! Mayat Remaja Membusuk Ditemukan di Bawah Jembatan Lumajang

7 Oktober 2025 - 16:20 WIB

Akibat Bakar Sampah, Rumah di Talkandang Probolinggo Ludes Terbakar

6 Oktober 2025 - 16:19 WIB

Bupati Lumajang dan TNI Serahkan Bantuan Kepada Mbok Imuk Warga Kecamatan Guculialit

6 Oktober 2025 - 13:13 WIB

Trending di Sosial