Menu

Mode Gelap
Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak Naik Motor Bawa Rumput, Warga Lekok Tewas di Jalur Pantura Grati Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih Latihan Upacara HUT RI di Lumajang Nyaris Gagal, Diselamatkan oleh Aksi Tak Terduga Petugas BPBD Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo Kades Akan Evaluasi Karnaval Sound Horeg Pasca Penonton Meninggal

Politik · 10 Des 2022 19:23 WIB

Sarbumusi Probolinggo Ingatkan KPU Profesional dalam Rekrutmen PPK, ini Temuannya 


					Sarbumusi Probolinggo Ingatkan KPU Profesional dalam Rekrutmen PPK, ini Temuannya  Perbesar

Probolinggo,- DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo mengingatkan KPU setempat agar menjaga profesionalitas dalam proses rekrutmen Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilu 2024. KPU diharapkan selektif dan menanggalkan nepotisme dalam rekrutmen tenaga Ad Hoc itu.

Sekretaris DPC Sarbumusi Kabupaten Probolinggo, Ali Sujoko menyebut, berdasarkan hasil Computer Assisted Test (CAT) yang telah diumumkan beberapa hari lalu, terdapat sejumlah nama yang dinilainya kurang tepat.

“Kami telah mencermati dan menelaah nama-nama calon PPK yang lulus 15 besar di 24 kecamatan. Ada beberapa nama yang menjadi catatan kami,” kata Ali kepada wartawan, Sabtu (10/12/22).

Nama-nama tersebut menjadi perhatian, dijelaskan Ali, lantaran beberapa nama yang masuk 15 besar banyak berstatus sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara), baik PNS (Pegawai Negeri Sipil) maupun PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

“Kesempatan kerja harus lebih merata. Perlu diingat, pekerjaan sebagai penyelenggara Ad Hoc pemilu membutuhkan waktu penuh sementara mereka yang berstatus ASN dan memiliki pekerjaan tetap lain, otomatis ada pekerjaan lain yang dikorbankan,” urainya.

Meski secara administratif para peserta yang lulus CAT sudah memenuhi syarat, namun menurut Ali Sujoko, hal itu akan melukai hati masyarakat Kabupaten Probolinggo, yang notabene memiliki hasrat tinggi untuk mensukseskan Pemilu Tahun 2024.

“Pendaftar PPK jumlahnya 1.700-an orang, sementara yang dibutuhkan hanya 120 orang. Artinya, selain menunjukkan antusiasme tinggi, terbukti bahwa pengangguran di Kabupaten Probolinggo masih sangat tinggi,” ungkap dia.

Sebagian masyarakat, jelas Ali, masih mengganggap rekrutmen penyelenggara Ad Hoc pemilu adalah kesempatan dan peluang kerja yang menjanjikan. Oleh karena itu, KPU ia harapkan lebih cermat melihat kondisinya.

Ali Sujoko mengingatkan agar KPU Kabupaten Probolinggo bisa menjaga profesionalitas dan menanggalkan kedekatan hubungan dengan para pendaftar PPK. Dengan demikian, penyerapan tenaga kerja bisa merata.

“KPU Kabupaten Probolinggo harus selektif dan profesional. Tanggalkan praktik-praktik transaksional dan nepotisme yang dapat menciderai pesta demokrasi, baik pemilu legislatif, presiden maupun kepala daerah,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dulu Duel saat Pilkada, PDI-P dan Partai Nasdem Kini Dukung Pemerintahan Gus Haris – Ra Fahmi

3 Juli 2025 - 21:34 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Pimpin Partai NasDem Kabupaten Probolinggo, Dini Rahmania Siap Maju Pilkada

28 Juni 2025 - 18:50 WIB

Era Baru, Dini Rahmania Nahkodai Nasdem Kabupaten Probolinggo

28 Juni 2025 - 15:04 WIB

Tidak Ada Pemilu, Bawaslu Kota Probolinggo Gandeng Kelompok Cipayung Plus Kerjasama Bidang ini

20 Juni 2025 - 20:30 WIB

Pilkades Serentak di Pasuruan Terancam Ditunda, 17 Desa Gagal Gelar Pemilihan Tahun Ini

14 Juni 2025 - 15:35 WIB

Tingkat Partisipasi Tinggi, KPU Kota Probolinggo Terbitkan 2 Buku Riset Pilkada

29 April 2025 - 20:14 WIB

KPU Probolinggo Belum Kembalikan Silpa Hibah Pilkada Serentak 2024, Nilainya Miliaran

24 Februari 2025 - 20:10 WIB

KPU Tetapkan Amin-Ina sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo Terpilih

6 Februari 2025 - 20:56 WIB

Trending di Politik