Menu

Mode Gelap
Haru! Belasan Emak-emak di Probolinggo Dapat Hadiah Umroh Gratis Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT KPK, Diduga Terkait Pemerasan K3 Revitalisasi Alun-alun Gagal, Pemkot Probolinggo Akan Tender Ulang Polisi Inisiasi Gerakan Pangan Murah di Probolinggo, 44 Ton Beras Ludes Warga Desa Tempuran Pasuruan Geruduk Kantor Kecamatan, Tuntut Kades Mundur

Pemerintahan · 4 Des 2022 18:20 WIB

Bocah Hidrosefalus, Gus Haris: Tanggung Jawab Bersama


					Bocah Hidrosefalus, Gus Haris: Tanggung Jawab Bersama Perbesar

Kraksaan,- Aisyah Ade Rahma (12), warga Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, pengidap hidrosefanus sejak lahir kini mendapatkan perhatian khusus dari sejumlah tokoh masyarakat.

Salah satunya dari Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Gus dr. Haris Damanhuri Romly. Menurutnya, penyakit yang dialami bocah tersebut di Kabupaten Probolinggo kerap terjadi di kalangan masyarakat. Dan penyakit yang dialami bocah yang kerap disapa Ade tersebut baru terdeteksi.

“Karena memang sebelumnya, dia dan keluarga tinggalnya di Bali jadi dirawat di sana, dan baru ini kembali ke Kabupaten Probolinggo, dan rasanya mungkin baru terpantau ada keadaan yang seperti ini,” kata Gus Haris, panggilan akrab dr. Haris Damanhuri Romly, Minggu (4/12/2022).

Lebih lanjut Gus Haris mengatakan, penanganan Ade menjadi kewajiban bagi seluruh elemen termasuk Pemkab Probolinggo. Bahkan pemkab diminya lebih intens menangani Ade.

“Yang pasti ini merupakan kewajiban kita bersama terutama pemerintah daerah untuk lebih banyak ikhtiar dan berbuat lebih banyak lagi untuk memperhatikan bagaimana masa depan si anak ini, karena apapun keadaannya manusia berhak hidup lebih baik,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Gus Haris mengklaim jika pihaknya juga bakal berikhtiar dan memikirkan cara agar ke depannya putri sulung pasangan suami-istri (pasutri) Jalaluddin (40) dan Siti Ana Sari (32) itu mendapat skala prioritas dalam segi penanganan dan pengobatannya.

“Terutama juga untuk pemerintah daerah, karena ini juga rakyat Kabupaten Probolinggo. Penyakit ini juga tidak bisa diobati sembarangan tapi lebih butuh penanganan khusus dan lebih serius,” katanya.(*) 

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Revitalisasi Alun-alun Gagal, Pemkot Probolinggo Akan Tender Ulang

21 Agustus 2025 - 18:45 WIB

Era Digital, Pramuka Diminta Jadi Penjaga Kebenaran dan Etika Siber

21 Agustus 2025 - 16:37 WIB

Dulu Dididik Pramuka, Bunda Indah Ingin Anak Lumajang Ikuti Jejaknya

21 Agustus 2025 - 15:55 WIB

3.378 Tenaga Honorer R4 Jember Rajut Asa Jadi ASN PPPK Paruh Waktu, Namun Terkendala hal ini

21 Agustus 2025 - 05:27 WIB

Larang Study Tour ke Luar Daerah, Bunda Indah Minta Sekolah Eksplor Wisata Desa di Lumajang

20 Agustus 2025 - 15:22 WIB

Alun-Alun Lumajang Bakal Direhabilitasi Rp4,5 Miliar Dimulai September

20 Agustus 2025 - 15:10 WIB

Ditemani Bupati Gus Haris, Gubernur Khofifah Tanam Mangrove di Pantai Bahak

19 Agustus 2025 - 22:10 WIB

Beras, Minyak, Gula hingga Telur Dijual Murah di Taman Kota Pasuruan

19 Agustus 2025 - 16:11 WIB

Dinkes Lumajang Dapat DAK untuk KJSU, Bukan Pembangunan RS Baru

19 Agustus 2025 - 14:25 WIB

Trending di Pemerintahan