Menu

Mode Gelap
Pemkab Lumajang Kaji Kebijakan Kerja Fleksibel ASN, Fokus Jaga Kualitas Pelayanan Masyarakat Dua Warga Pasuruan Ditangkap, Edarkan Sabu demi Cuan dan Bisa Nyabu Gratis Sesuai Target, Cabor PODSI Kota Probolinggo Borong 5 Medali di Porprov Jatim 2025 Top! Tiga 3 Atlet Panjat Tebing Kota Probolinggo Sabet 3 Medali Kejurnas Kelompok Umur ASN Lumajang Menanti Arahan Implementasi Work From Anywhere, Ini Kata Mereka Sebanyak 375 Jemaah Haji Lumajang Pulang, Seorang Meninggal di Madinah

Pemerintahan · 4 Des 2022 18:20 WIB

Bocah Hidrosefalus, Gus Haris: Tanggung Jawab Bersama


					Bocah Hidrosefalus, Gus Haris: Tanggung Jawab Bersama Perbesar

Kraksaan,- Aisyah Ade Rahma (12), warga Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, pengidap hidrosefanus sejak lahir kini mendapatkan perhatian khusus dari sejumlah tokoh masyarakat.

Salah satunya dari Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Gus dr. Haris Damanhuri Romly. Menurutnya, penyakit yang dialami bocah tersebut di Kabupaten Probolinggo kerap terjadi di kalangan masyarakat. Dan penyakit yang dialami bocah yang kerap disapa Ade tersebut baru terdeteksi.

“Karena memang sebelumnya, dia dan keluarga tinggalnya di Bali jadi dirawat di sana, dan baru ini kembali ke Kabupaten Probolinggo, dan rasanya mungkin baru terpantau ada keadaan yang seperti ini,” kata Gus Haris, panggilan akrab dr. Haris Damanhuri Romly, Minggu (4/12/2022).

Lebih lanjut Gus Haris mengatakan, penanganan Ade menjadi kewajiban bagi seluruh elemen termasuk Pemkab Probolinggo. Bahkan pemkab diminya lebih intens menangani Ade.

“Yang pasti ini merupakan kewajiban kita bersama terutama pemerintah daerah untuk lebih banyak ikhtiar dan berbuat lebih banyak lagi untuk memperhatikan bagaimana masa depan si anak ini, karena apapun keadaannya manusia berhak hidup lebih baik,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Gus Haris mengklaim jika pihaknya juga bakal berikhtiar dan memikirkan cara agar ke depannya putri sulung pasangan suami-istri (pasutri) Jalaluddin (40) dan Siti Ana Sari (32) itu mendapat skala prioritas dalam segi penanganan dan pengobatannya.

“Terutama juga untuk pemerintah daerah, karena ini juga rakyat Kabupaten Probolinggo. Penyakit ini juga tidak bisa diobati sembarangan tapi lebih butuh penanganan khusus dan lebih serius,” katanya.(*) 

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Lumajang Kaji Kebijakan Kerja Fleksibel ASN, Fokus Jaga Kualitas Pelayanan Masyarakat

23 Juni 2025 - 17:19 WIB

ASN Lumajang Menanti Arahan Implementasi Work From Anywhere, Ini Kata Mereka

23 Juni 2025 - 13:00 WIB

Gus Haris – Ra Fahmi Ngantor di Kecamatan Pakuniran, Blusukan ke Daerah ini

23 Juni 2025 - 12:19 WIB

Pusat Kreativitas Anak Muda Segera Hadir di Kabupaten Pasuruan

22 Juni 2025 - 18:24 WIB

Pemprov Jatim Gelontorkan Anggaran Rp 9 Miliar Bangun Bronjong di Probolinggo

22 Juni 2025 - 17:54 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Bupati Lumajang Kritik Selokambang Tetap Kotor

20 Juni 2025 - 13:01 WIB

Penahanan Ijazah Karyawan Jadi SOP di Koperasi Lumajang, Bupati Indah Minta Segera Dikembalikan

20 Juni 2025 - 10:52 WIB

Gerbong Mutasi Perdana era Gus Fawait Bergulir, 20 Pejabat Eselon II Digeser

20 Juni 2025 - 08:34 WIB

Trending di Pemerintahan