Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang Babul Arifandhie Pimpin PWI Probolinggo Raya, Usung Visi Jos Mantab! Menteri Wihaji Tinjau Langsung Distribusi MBG untuk Bumil dan Balita Non-PAUD di Kota Pasuruan Satumi, Jemaah Haji Tertua Lumajang Mendapat Perhatian Khusus di Pendopo Arya Wiraraja Verdi Pratama Jemaah Haji Termuda dari Lumajang Siap Jalankan Haji Dengan Penuh Rasa Syukur

Peristiwa · 12 Agu 2022 21:43 WIB

Balap Enggrang hingga Klompen Batok, Cara Anak-anak Desa Meriahkan HUT Kemerdekaan


					Balap Enggrang hingga Klompen Batok, Cara Anak-anak Desa Meriahkan HUT Kemerdekaan Perbesar

Krejengan,- Euforia perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77 menggema di seluruh penjuru tanah air. Di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, aneka permainan tradisional dilombakan.

Ketua Panita Bambang S. Utomo mengatakan, perlombaan permainan tradisional sebagai simbol ucapan terima kasih kepada para pendahulu bangsa dan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.

“Ini merupakan ucapan terima kasih kepada para pendahulu kita yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara. Permainan ini juga merupakan peninggalan para pejuang kita,” ujarnya, Jum’at (12/8/22).

Menurutnya, dengan melestarikan permainan tradisional seperti bakiak panjang, klompen batok, dan enggrang, menjadi ikhtiar untuk mengenang para pendahulu yang menciptakan ragam permainan dengan makna mendalam.

“Ya seperti klompen batok ini memiliki makna yang sangat dalam. Itu ada batok bambu yang dilubangi tengahnya kemudian di kasih tali. Batok bambu melambangkan hubungan sosial kita, sedangkan tali merupakan hubungan kita dengan tuhan,” jelas dia.

Umam menambahkan, permainan batok bambu dengan cara tali disambungkan ke bambu lainnya, memerlukan keseimbangan ketika diangkat diantara kaki dan tangan. Jika tidak seimbang, maka batok bambu tidak bisa terangkat.

“Itu menggambarkan jika hubungan sosial tidak stabil maka tidak akan berjalan, begitupun hubungan kita dengan tuhan jika tidak seimbang maka tidak akan tercipta kehidupan yang harmonis,” jelasnya panjang lebar.

Sekretaris Desa (Sekdes) Jatiurip, Najib menyampaikan, selain untuk merayakan hari kemerdekaan RI, perlombaan itu juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak kepada gadget yang cenderung mempengaruhi masa belajar anak.

“Ya agar generasi kita tidak tergantung gadget, karena sudah banyak kita temui anak dibawah umur yang memiliki Handphone pribadi. Ini merupakan salah satu PR kita untuk ikut membenahi agar generasi bangsa kita tidak terpengaruh dengan perkembangan zaman, tapi tidak ketinggalan zaman,” pungkasnya. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 100 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Truk TNI Kebakaran dan Meledak di Tol Gempol, Serpihan Lukai Bapak dan Anak

6 Mei 2025 - 13:55 WIB

Kebakaran Truk Militer di Tol Gempol, Satu Prajurit Meninggal, Satu Luka Berat

6 Mei 2025 - 13:23 WIB

Truk Muat Amunisi Milik TNI Terbakar di Tol Gempol, Keluarkan Suara Ledakan

6 Mei 2025 - 06:14 WIB

Tabrak Truk Mogok di Kejayan, Pengendara Motor Tewas

5 Mei 2025 - 09:21 WIB

Jatuh Usai Serempetan, Pemotor Terlindas Truk di Jalur Pantura Pasuruan

5 Mei 2025 - 07:24 WIB

Warga Beji Tewas Mendadak di Depan Rutan Bangil

4 Mei 2025 - 15:09 WIB

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Trending di Peristiwa