Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Pemerintahan · 23 Mar 2022 18:14 WIB

Cegah Penimbunan Jelang Ramadhan, Migor Dipantau Ketat


					Cegah Penimbunan Jelang Ramadhan, Migor Dipantau Ketat Perbesar

Kraksaan,- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo terus memantau stok dan harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah (migor) di pasar tradisional maupun swalayan. Hal tersebut untuk memastikan stok menjelang ramadhan.

Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moh. Natsir mengatakan, pemantauan ini terkait kebijakan harga minyak goreng kemasan berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET), minyak goreng curah sebesar Rp14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram.

“Untuk migor kemasan saat ini, stok tercukupi, untuk kisaran harga itu Rp21 ribu hingga Rp25 ribu per liter, tergantung dari jenis dan merknya. Sementara, curah saat ini stok masih kurang dan harga masih diatas HET kisaran Rp 16 ribu hingga Rp 18 ribu perliter,” kata Natsir, Rabu (23/3/2022).

Saat ini, lanjut Natsir, Pemkab Probolinggo telah melakukan koordinasi dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur terkait pelaksanaan operasi pasar. Sedangkan untuk momentum Ramadhan, stok migor diperkirakan berangsur pulih ataupun akan tercukupi di pasaran.

“Hasil koordinasi kami akan operasi pasar pada tanggal 10 hingga 12 Mei 2022 di Pasar Dringu, Pasar Leces dan Pasar Semampir dengan kapasitas 18.000 kilogram dengan rincian masing-masing pasar sebanyak 6.000 kilogram,” ungkap Natsir.

Dengan adanya kebijakan harga, Natsir berharap hal tersebut bisa mengurangi kelangkaan minyak goreng di masyarakat dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang semula menggunakan minyak goreng curah dapat sedikit tercukupi, terlebih ketika masuk ramadhan.

“Oleh karena itu, kami minta masyarakat untuk tenang tidak panik terkait dengan kondisi migor di Kabupaten Probolinggo saat ini, mari kita bantu pemerintah menstabilkan harga migor dengan tidak menimbun maupun panic buying,” tutur Natsir.

Sebab, menurut dia, pihaknya masih bekerja keras memantau pengendalian harga dan stok Migor. Selain itu, kata Natsir, baik pengawasan penimbunan Migor juga akan dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang dalam hal ini melibatkan penegak hukum.

“Aparat kepolisian melalui Satgas Pangan tetap melakukan upaya pengawasan distribusi dan pencegahan penimbunan minyak goreng di Kabupaten Probolinggo. Agar nantinya ketika ditemukan adanya penimbunan bisa langsung ditindak tegas,” ujarnya. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur

18 Juni 2025 - 18:06 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

18 Juni 2025 - 16:06 WIB

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Trending di Pemerintahan