Menu

Mode Gelap
Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

Peristiwa · 21 Jun 2021 17:24 WIB

Tak Direspon, Warga Akan Luruk Kantor Desa Banyuanyar Lor


					Tak Direspon, Warga Akan Luruk Kantor Desa Banyuanyar Lor Perbesar

GENDING,- Sebagian warga Desa Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo mengaku, geram setelah surat permohonan pengunduran diri sekertaris desa (sekdes) setempat tidak membuahkan hasil. Baik dari pihak kecamatan ataupun dari pemerintah desa dinilai belum bersikap.

Terkait hal ini, ratusan warga setempat berencana mendatangi kantor desa sesuai dengan isi surat yang sudah dikirim sebelumnya.

“Dalam surat yang kami serahkan kemarin, baik kepada pihak desa ataupun kecamatan sudah jelas. Poinnya jika tidak ada kejelasan dalam kurun waktu 14 hari, maka kami dan warga ada ramai-ramai datang,” kata Koordinator Lapangan, Deni Ilhami, Senin (21/6/2021).

Akan tetapi, lanjut Deni, hingga saat ini dirinya sama sekali belum menerima keputusan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh warga Desa Banyuanyar Lor. Sehingga, Selasa (22/6/2021) besok ratusan warga akan meluruk kantor desa.

“Ada sekitar 200-300 massa aksi besok, titik kumpulnya di rumah saya sendiri. Tujuannya, mendatangi kantor desa jika tidak ditemui oleh pemerintah desa maka kami akan datangi rumah kepala desa dan juga Ketua BPD-nya,” ungkap Deni.

Hingga berita ini ditulis, jurnalis PANTURA7.com sempat menghubungi Kepala Desa (Kades) Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, Yusup melalui sambungan selularnya. Tapi belum ada jawaban meskipun nomor ponselnya aktif.

Sekadar informasi, adanya polemik ini terkait kasus asusila yang pelaku dan korbannya sama-sama berasal dari Desa Banyuanyar Lor. Kemudian Qusyairi diduga terlibat untuk menyelesaikan kasus itu dengan meminta uang Rp85 juta kepada keluarga pelaku.

Kasus asusila itu dilakukan AM, yang diduga mencabuli SR (16) warga Desa Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, November 2020 lalu. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo, Senin (1/2/2021).

Setelah menjadi korban pencabulan dan penganiayaan, SR tiba-tiba saja pergi tanpa pamit dari rumahnya, Jumat (12/2/2021). Hampir sebulan lebih, keberadaan keduanya belum diketahui, sebelum akhirnya menyerahkan diri ke Polres Probolinggo, Sabtu (20/3/2021).(*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran?

17 Juni 2025 - 22:17 WIB

Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

17 Juni 2025 - 18:29 WIB

Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah

17 Juni 2025 - 17:07 WIB

Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas

16 Juni 2025 - 14:39 WIB

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat

14 Juni 2025 - 15:53 WIB

Innova Zenix Tabrak Truk di Tol Paspro, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Meninggal Dunia

14 Juni 2025 - 11:39 WIB

Jenazah Wanita Tewas Tanpa Busana di Grati Pasuruan Dimakamkan

11 Juni 2025 - 22:28 WIB

Identitas Wanita Tewas di Grati Terungkap, Keluarga Mengaku Sangat Terpukul

11 Juni 2025 - 17:16 WIB

Wanita Ditemukan Tewas Telanjang di Kamar Rumah Warga Grati, Penghuni Rumah Menghilang

10 Juni 2025 - 14:31 WIB

Trending di Peristiwa