Menu

Mode Gelap
Debt Collector kembali Resahkan Warga Probolinggo, Dewan Desak Polisi Bertindak Tegas Innalillahi! Pria asal Jember Meninggal di Bus saat Perjalanan ke Surabaya Khofifah Tegaskan Komitmen Jatim Wujudkan Green Industry Menuju Blue Industry Rute Bus Trans Jatim Diusulkan Melewati Kota Pasuruan Jawa Timur Puncaki Kasus Influenza, Kota Probolinggo 568 Kasus selama Dua Pekan Gempur Rokok Ilegal, Peran Aktif Masyarakat jadi Penentu Keberhasilan

Hukum & Kriminal · 17 Feb 2021 09:48 WIB

Pelaku Penganiayaan Diduga ODGJ, Ini Pengakuan Puteranya


					Pelaku Penganiayaan Diduga ODGJ, Ini Pengakuan Puteranya Perbesar

KRUCIL-PANTURA7.com, Penganiayaan dan pemberatan (anirat) yang dilakukan Djumali (63) warga Desa Betek, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo terhadap Satro (67) saudara ipar pelaku disayangkan keluarga pelaku.

Hal itu disampaikan Mardi, anak pelaku saat ditemui di ruang tunggu Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo, Selasa (16/2/2021) kemarin ketika menunggu ayahnya diperiksa penyidik Tindak Pidana Tertentu (Tipidter).

Mardi mengakui, sejatinya ayahnya memang memiliki gangguan kejiwaan atau disebut Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) sejak dua bulan terakhir. Kebiasaan sehari-harinya pun masih terbilang normal, jika ada tamu ke rumahnya, pelaku biasanya turut menemani bahkan sampai membuatkan kopi.

“Gangguan kejiwaan bukan karena faktor kecelakaan atau memiliki masalah pribadi. Tapi dua bulan terakhir bapak saya senang wiridan sampai berjam-jam, dari situlah kadang-kadang dia ngomong sendirian,” kata Mardi yang ditemani istrinya.

Perihal pembacokan, Mardi mengakui menyayangkan peristiwa tersebut karena korban dan istrinya sudah ia anggap layaknya orang tuanya sendiri. Sedangkan untuk motif pembacokan, kata dia, memang pelaku mengaku kalau dirinya dibunuh korban.

“Kalau untuk masalah (antara pelaku dan korban) memang tidak ada masalah sama sekali, hanya pengakuannya ke saya dia bilang mendengar bisikan kalau saya dibunuh. Celurit yang digunakan membacok, itu biasanya dibuat untuk potong rumput,” ungkap pria satu anak ini.

Sekadar informasi, pembacokan di Desa Betek terjadi Senin (15/2/2021) sekitar pukul 20.30 WIB. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami tujuh luka sobekan di bagian mulut dan lengan tangan kirinya.

Akibat luka tersebut, korban harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan. Rabu (17/2/2021) korban meninggal dunia usai banyak kehilangan darah saat menjalani operasi pembersihan kotoran senjata tajam. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Debt Collector kembali Resahkan Warga Probolinggo, Dewan Desak Polisi Bertindak Tegas

15 Oktober 2025 - 17:10 WIB

Spesialis Pencuri Pompa Air di Rumah Ibadah Pasuruan Diringkus Polisi

14 Oktober 2025 - 15:24 WIB

Tepergok Pemilik, Curanmor di Gatsu Kota Probolinggo Gagal

14 Oktober 2025 - 14:26 WIB

Hunian Warga Binaan Rutan Kraksaan Digeledah, Sejumlah Barang Terlarang Ditemukan

14 Oktober 2025 - 13:58 WIB

Lansia di Puger Jember Diringkus Polisi, Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur

13 Oktober 2025 - 21:48 WIB

Hasil Autopsi, Tersangka Pencurian Sapi di Lumajang Tewas Akibat Asam Lambung, Bukan Penganiayaan

13 Oktober 2025 - 17:13 WIB

Pasca Serangan ke Polres Lumajang, Polisi Sempat Tangkap 18 Orang Warga

13 Oktober 2025 - 13:00 WIB

Pasca Penyerangan Mapolres Lumajang, Polisi Beberkan Kronologi Tewasnya Terduga Maling Sapi

13 Oktober 2025 - 12:11 WIB

Serang Mapolres Lumajang, Keluarga Terduga Maling Sapi: Kami Tidak Terima Rudi Meninggal

13 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Trending di Hukum & Kriminal