Menu

Mode Gelap
Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban Didorong PK, Pudoli Sandra Disebut Representasi Perubahan Golkar Lumajang Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

Kesehatan · 14 Jul 2020 13:12 WIB

100 Peserta UTBK Jalani Rapid Test Gratis


					100 Peserta UTBK Jalani Rapid Test Gratis Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Sebanyak 100 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK ) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memanfaatkan rapid test gratis yang digelar Pemkot di Rumah Dinas Walikota Probolinggo, Selasa (14/7/2020). Surat keterangan sehat memang menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi calon mahasiswa untuk mengikuti UTBK di universitas.

Rapid test ini sudah digelar untuk yang keempat kalinya dan merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah secara gratis dengan ketentuan peserta merupakan calon mahasiswa asal Kota Probolinggo. Caranya dengan melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan form pendaftaran universitas.

Tim tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo terlihat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, seperti sarung tangan, masker, face shield hingga baju hazmat.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo, Hariyanto mengatakan, kegiatan rapid test berjalan dengan lancar sejak pertama buka hingga saat ini.

“Surat keterangan sehat yang dikeluarkan pemerintah melalui rapid test ini hanya berlaku selama tujuh hari. Selebihnya peserta harus melakukan rapid test kembali jika masa tanggal sudah habis,” terang Hariyanto.

Saat memantau pelaksanaan rapid test, Walikota Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, pemkot terus berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat dalam situasi dan kondisi apapun.

Menurutnya rapid test akan terus dilaksanakan jika masyarakat masih memerlukan sebagai tindak lanjut kebutuhan berikutnya.

“Pemerintah harus terus memerhatikan apa yang menjadi harapan masyarakat, khususnya mahasiswa. Karena mereka (mahasiswa) ingin belajar dan ini menjadi syarat utama,” terangnya.

Walikota sempat bertanya kepada peserta yang telah menjalani rapid test. “Gimana hasilnya? Tidak reaktif kan. Lebih baik ketahuan sejak dini, daripada terpapar,” katanya.

Salah satu peserta, Kiki (17) mengatakan, sangat senang bisa mengikuti rapid test ini, apalagi gratis. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional