Menu

Mode Gelap
Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

Kesehatan · 1 Mei 2020 11:31 WIB

Tempat Karantina Tanpa Kasur, Warga Protes


					Tempat Karantina Tanpa Kasur, Warga Protes Perbesar

TIRIS-PANTURA7.com, Proses karantina bagi pemudik tingkat desa di Kabupaten Probolinggo, sudah berjalan sejak Kamis (16/4/2020) lalu. Meski demikian, tak sedikit warga yang menilai bahwa fasilitas dan sarana prasarana yang disediakan Tim Satgas Covid-19 tidak memadai.

Salah satu tempat isolasi pemudik yang disorot berada di Desa Racek, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Di desa ini, pemudik ditempatkan di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Racek.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad Uki (27) warga setempat. Ia mengatakan, ruang kelas SDN 1 Racek yang dijadikan tempat isolasi sangat memprihatinkan. Hal itu setidaknya terlihat dari tempat tidur yanh hanya menggunakan alas ala kadarnya.

“Tidak ada kasur, bahkan sampai saat ini tidak ada perbaikan untuk tempat karantina. Ada juga yang beralaskan karpet dengan selimut saja,” kecam Uki, Jum’at (1/5/2020).

Terlihat warga yang dikarantina tengah tidur beralaskan karpet. (Foto : istimewa).

Melihat sarana prasarana seperti itu, lanjut Uki, ia menilai alangkah lebih baik jika para pemudik melakukan karantina mandiri rumahnya masing-masing daripada terlantar di tempat karantina yang minim fasilitas memadai.

“Kalau hanya peralatan istirahatnya seperti itu, bisa-bisa warga yang dikarantina justru kian terganggu kesehatannya. Kan lebih baik istirahat di rumahnya saja, isolasi mandiri,” ketusnya.

Menanggapi hal itu, Koordinator Pengamanan dan Gakum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, membludaknya para pemudik, menjadi sebab utama karantina tingkat desa tidak bisa maksimal.

“Masalah sarana prasarana itu tidak semua desa sama. Jika melihat di tingkat kecamatan, Kecamatan Tiris merupakan salah satu daerah paling banyak pemudiknya, mencapai 500 orang lebih. Sedangkan anggaran dan lokasi terbatas,” jelas Ugas.

Menurut Ugas, pentingnya karantina bagi para pemudik adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal itulah yang menjadi dasar pemudik dikarantina, yang hasilnya lebuh efektif jika dibandingkan isolasi mandiri di rumah.

“Daripada mereka dirumah ada resiko tinggi terhadap keluarga dan tetangganya, lebih baik dikarantina di desa. Perugas juga bisa memaksimalkan pemeriksaan, menu makan dan vitamin,” tepis Ugas. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Selokambang Kritis: Potensi Besar, Pengelolaan Masih Minim

17 Juni 2025 - 14:14 WIB

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun

16 Juni 2025 - 16:36 WIB

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Trending di Pemerintahan