Menu

Mode Gelap
Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya

Kesehatan · 27 Apr 2020 09:26 WIB

Sempat Kabur, Santri asal Curahsawo Akhirnya Bersedia Dikarantina


					Sempat Kabur, Santri asal Curahsawo Akhirnya Bersedia Dikarantina Perbesar

GENDING-PANTURA7.com, Proses karantina terhadap JR (16) remaja asal Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo yang diduga positif terjangkit Covid-19, dibumbui drama. Sempat kabur, JR akhirnya bersedia dikarantina oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo.

“Tadi pagi anaknya (JR, red) sudah diantar sama bapaknya ke sebuah hotel di Gending. Dan tadi siang, yang bersangkutan langsung kami bawa ke hotel di daerah Tongas untuk penanganan lebih lanjut,” kata Koordinator Pengamanan dan Gakum Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto Irwanto, Senin (27/4/2020).

Langkah yang akan diambil Tim Satgas nantinya, lanjut Ugas, selain mengkarantina pasien yang merupakan santri di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Kabupaten Magetan itu, juga sesegera mungkin akan dilakukan tes swab.

“Semoga saja hasilnya negatif. Sekarang pasien sudah menjalani karantina, kondisinya juga baik,” tutur pria yang juga Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo ini.

Terkait kaburnya pasien dan keluarganya saat akan dijemput Tim Satgas, sambung Ugas, kemungkinan hal itu terjadi karena miskomunikasi saja, sehingga mereka memilih menghindar. “Tapi Alhamdulillah, sudah kami tangani,” ungkap dia.

Diketahui, JR bersama ayahnya FT dan anggota keluarga yang lain, tidak ada di rumah saat ia dijemput paksa oleh Tim Satgas ke rumahnya, Minggu (26/4/2020) malam. Tim Satgas yang datang bersama kepala desa setempat, gagal membawa JR.

JR menurut Tim Satgas, harus dikarantina karena menunjukkan kecenderungan reaktif, berdasarkan dua kali hasil rapid test yang dilakukan Satgas Covid-19. Dalam dua kali rapid test, JR dinyatakan positif. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur

18 Juni 2025 - 18:06 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

18 Juni 2025 - 16:06 WIB

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Trending di Pemerintahan