Menu

Mode Gelap
Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru Simpan 11 Paket Sabu Siap Edar, Penjual Ampas Tahu di Lekok Dibekuk Polisi Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik PWI Probolinggo Bergulir, Polisi Periksa Saksi

Politik Dan Pemerintahan · 18 Nov 2017 09:43 WIB

Deklarasikan Forum Anak, Ini Harapan Menteri Yohana


					Menteri PPPA, Yohana Susana Yembise deklarasikan Gebyar Forum Anak di Kota Pasuruan, Sabtu (18/11/2017). Perbesar

Menteri PPPA, Yohana Susana Yembise deklarasikan Gebyar Forum Anak di Kota Pasuruan, Sabtu (18/11/2017).

PASURUAN-PANTURA7.com, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise, mendeklarasikan Gebyar Forum Anak di halaman Gedung Olah Raga (GOR) Untung Suropati, Kota Pasuruan, Sabtu (18/11/2017).

Menteri Yohana menyebut, deklarasi forum anak ini penting untuk menekan kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang cenderung meningkat sejak beberapa tahun terakhir. Padahal, seharusnya negara memberi perlindungan kepada perempuan dan anak.

“Semua program perlindungan perempuan dan anak berdasarkan kesepakatan internasional. Saat ini semua negara maju berlomba-lomba menyelamatkan perempuan dan anak,” tutur menteri kelahiran Manokwari Papua ini.

Yahona juga meminta, pemerintah daerah lebih aktif memberikan perlindangan kepada perempuan dan anak, baik dari sisi anggaran maupun program-program pembangunan daerah. “Anak –anak ini merupakan generasi penerus bangsa, oleh sebab itu apapun yang direncanakan oleh pemerintah daerah harus melibatkan anak,” bebernya.

Menteri PPPA, Yohana Susana Yembise, meminta pemerintah daerah lebih aktif melindungi perempuan dan anak.

Peran aktif dari pemerintah daerah, lanjut Yohana, mutlak diperlukan karena laporan kekerasan pada perempuan dan anak di Indonesia terus meningkat. Pelaku kekerasan kebanyakan adalah kaum laki-laki, yang ironisnya hanya disanksi jerat hukum ringan.

“Anak-anak ini punya hak untuk bermain, bersekolah, mengenyam pendidikan dan lain sebagainya, oleh karenanya, mari bersama kita lindungi anak dan perempuan. Selamatkan satu perempuan, selamatkan satu anak, maka akan selamat Indonesia,” tutupnya serara meninggalkan lokasi. (ata/arf).

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Waspadai Politik Identitas dalam Pilkada 2024, Polres Lumajang Siagakan 3.950 Personel Keamanan

19 Agustus 2024 - 18:03 WIB

Dapat Arahan dari Presiden, Begini Respon Pj Bupati Probolinggo

31 Oktober 2023 - 16:34 WIB

Loncat Partai, Dua Legislator Hanura Lumajang Diganti 

30 Oktober 2023 - 19:51 WIB

PAW DPRD Kabupaten Probolinggo, Mahrus Bakal Gantikan Mukhali

18 Oktober 2023 - 17:27 WIB

Pj Bupati Probolinggo: Belum Ada Laporan ASN Bermedsos Politik

11 Oktober 2023 - 17:10 WIB

Heboh! Baliho Ketua Gerindra Lumajang Bersanding dengan Ganjar Pranowo Bertebaran

4 Oktober 2023 - 19:01 WIB

ASN Dilarang Sukai, Komentar, dan Bagikan Akun Medsos Pemenangan Pemilu

3 Oktober 2023 - 17:54 WIB

Lagi, Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Pindah Parpol

3 Oktober 2023 - 17:50 WIB

Reog Ponorogo Sosialisasikan Pemilu 2024 di Lumajang

29 September 2023 - 19:02 WIB

Trending di Politik Dan Pemerintahan