Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Kesehatan · 6 Apr 2020 11:22 WIB

ODP Corona di Besuk Meninggal Sepulangnya dari Bali


					ODP Corona di Besuk Meninggal Sepulangnya dari Bali Perbesar

BESUK-PANTURA7.com, Seorang warga Kabupaten Probolinggo yang bestatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 meninggal dunia sepulangnya dari Bali. Ia adalah FA (20) warga Dusun Kembangan, Desa Jambangan, Kecamatan Besuk.

Sebelum meninggal AF sempat menjalani perawatan medis di RS Graha Sehat Kraksaan, sejak Minggu (5/4/2020) pagi karena mengalami sesak nafas, mual dan pusing. Karena kondisinya memburuk, pada pukul 15.30 Wib, FA dirujuk ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan ditempatkan di ruang isolasi.

Namun pada Senin (6/4/2020) sekitar pukul 5.30 Wib, nyawa remaja perempuan itu tak tertolong. Lantaran FA berstatus ODP, maka tim medis menerapkan standart infeksius yakni standart penanganan yang dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular terhadap jasad FA.

“Kami menggunakan standart infeksius, sejak penanganan, proses pemulangan jasad korban ke rumah duka hingga pemakaman,” kata Jubir Satgas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Joelianto.

Status ODP disematkan kepada FA karena ia baru saja pulang dari kawasan episentrum penyebaran virus corona, yakni Denpasar Bali. Diketahui, FA bekerja sebagai Cleaning Service (CS) di Bandara Ngurah Rai Denpasar dan pulang ke kampung halamannya pada 21 Maret 2020 lalu.

“Karena berstatus ODP, maka kami tidak ingin kecolongan sehingga kami terapkan protokoler kesehatan sebagaimana biasanya. Petugas wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). Korban ini bisa saja positif corona, bisa juga tidak,” jelas dr. Anang.

Selama proses pemakaman, pihak keluarga maupun tetangga sekitar hanya melihat dari kejauhan. Tim Medis dari Puskemas Besuk, kemudian melakukan penyempotan disinfektan di rumah duka begitu proses pemakaman selesai.

Untuk mengetahui FA terinfeksi virus corona atau tidak, Tim Satgas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, masih akan menunggu hasil SWAB dari Laboratorium RS Universitas Airlangga Surabaya.

“Secara teori, pemeriksaan SWAB sehari sudah selesai. Namun dengan kondisi saat ini, hasil SWAB baru bisa diketahui satu minggu lagi, atau bahkan lebih,” kata dr Anang. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Trending di Pemerintahan