Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Kesehatan · 6 Apr 2020 11:22 WIB

ODP Corona di Besuk Meninggal Sepulangnya dari Bali


					ODP Corona di Besuk Meninggal Sepulangnya dari Bali Perbesar

BESUK-PANTURA7.com, Seorang warga Kabupaten Probolinggo yang bestatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 meninggal dunia sepulangnya dari Bali. Ia adalah FA (20) warga Dusun Kembangan, Desa Jambangan, Kecamatan Besuk.

Sebelum meninggal AF sempat menjalani perawatan medis di RS Graha Sehat Kraksaan, sejak Minggu (5/4/2020) pagi karena mengalami sesak nafas, mual dan pusing. Karena kondisinya memburuk, pada pukul 15.30 Wib, FA dirujuk ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan ditempatkan di ruang isolasi.

Namun pada Senin (6/4/2020) sekitar pukul 5.30 Wib, nyawa remaja perempuan itu tak tertolong. Lantaran FA berstatus ODP, maka tim medis menerapkan standart infeksius yakni standart penanganan yang dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit menular terhadap jasad FA.

“Kami menggunakan standart infeksius, sejak penanganan, proses pemulangan jasad korban ke rumah duka hingga pemakaman,” kata Jubir Satgas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Joelianto.

Status ODP disematkan kepada FA karena ia baru saja pulang dari kawasan episentrum penyebaran virus corona, yakni Denpasar Bali. Diketahui, FA bekerja sebagai Cleaning Service (CS) di Bandara Ngurah Rai Denpasar dan pulang ke kampung halamannya pada 21 Maret 2020 lalu.

“Karena berstatus ODP, maka kami tidak ingin kecolongan sehingga kami terapkan protokoler kesehatan sebagaimana biasanya. Petugas wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). Korban ini bisa saja positif corona, bisa juga tidak,” jelas dr. Anang.

Selama proses pemakaman, pihak keluarga maupun tetangga sekitar hanya melihat dari kejauhan. Tim Medis dari Puskemas Besuk, kemudian melakukan penyempotan disinfektan di rumah duka begitu proses pemakaman selesai.

Untuk mengetahui FA terinfeksi virus corona atau tidak, Tim Satgas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, masih akan menunggu hasil SWAB dari Laboratorium RS Universitas Airlangga Surabaya.

“Secara teori, pemeriksaan SWAB sehari sudah selesai. Namun dengan kondisi saat ini, hasil SWAB baru bisa diketahui satu minggu lagi, atau bahkan lebih,” kata dr Anang. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak

15 Juli 2025 - 21:03 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat

14 Juli 2025 - 15:36 WIB

Tidak Ada yang Dirumahkan, Bupati Lumajang Tegaskan Komitmen untuk Honorer R4

14 Juli 2025 - 09:03 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Bupati Ikuti Fatwa MUI Soal Sound Horeg: Tidak Dilarang, Tapi Harus Dikendalikan

13 Juli 2025 - 15:30 WIB

Rp7 Miliar Digelontorkan, Ini Rincian Penataan Kawasan Kumuh Senduro

13 Juli 2025 - 14:12 WIB

Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Kapolres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif Resmi Gantikan AKBP Wisnu Wardana

11 Juli 2025 - 23:12 WIB

Antisipasi Kecelakaan Tambang, Pemkab Lumajang Siapkan BPJS Ketenagakerjaan untuk Ribuan Pekerja

11 Juli 2025 - 18:37 WIB

Trending di Pemerintahan