Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Internasional · 29 Jan 2020 05:57 WIB

Sepekan Terkurung di Asrama, 3 Pelajar Asal Probolinggo Mulai Kehabisan Makanan


					Sepekan Terkurung di Asrama, 3 Pelajar Asal Probolinggo Mulai Kehabisan Makanan Perbesar

KREJENGAN-PANTURA7.com, Sebaran virus corona di Cina, membuat pemerintah setempat melakukan pembatasan akses. Sejumlah fasilitas publik hingga kendaraan transportasi umum dinonaktifkan sehingga beberapa kota di Cina bak kota mati.

Dampaknya, aktifitas warga mulai lumpuh karena terkurung di dalam rumah. Tak terkecuali 3 mahasiswa asal Kabupaten Probolinggo yang tinggal di Kota Huangshi, Provinsi Hubei, Cina.

Ketiganya adalah Febry Halim Cahyadi (22) warga Desa Brabe, Kecamatan Maron; Rahmad Hidayatulla (22) warga Desa Sumberkatimoho, Kecamatan Krejengan; dan Mohammad Nadhif (19) warga Jabung Sisir, Kecamatan Paiton.

“Sekarang ini untuk makan setiap harinya, kami harus irit, masak sendiri. Stok (makanan) mulai berkurang, kami kebingungan untuk mendapatkan makanan,” kata Rahmad Hidayatulla saat dikonfirmasi, Rabu (29/1/2020).

Selain keterbatasan akses ke ruang publik, menurut remaja yang dipanggil Dayat ini, hal lain yang membuat makanan mulai sulit didapatkan karena toko makanan dan swalayan di Cina sudah tutup.

“Dalam kondisi darurat, kita diperbolehkan keluar asrama. Namun makanan sekarang sudah jarang kita temukan, baik itu di swalayan atau di supermarket yang buka. Seperti sosis, nugget, ayam dan sayur-sayuran,” ungkapnya.

Melalui pesan singkat WhatsApp (WA), Dayat juga menyampaikan bahwa ia bersama 2 temannya, sudah 6 hari tidak keluar asrama. Selain mereka, di asrama itu juga ada pelajar dari Kabupaten Lumajang.

“Selain dua teman yang sama-sama berasal dari Probolinggo, juga ada yang dari Lumajang. Selaim itu, ada juga seoramg mahasiswi dari Probolinggo, namun tidak satu asrama dengan kami,” paparnya.

Diketahui, 4 remaja asal Kabupaten Probolinggo menempuh studi di Hubei Polytechnic University, tepatnya di Provinsi Hubei, Kota Huangshi. Mereka tidak bisa pulang ke tanah air karena adanya pembatasan akses oleh pemerintah Cina.

Keempat pelajar ini adalah Febry Halim Cahyadi; Rahmad Hidayatulla (22); Mohammad Nadhif (19); dan Dewfi Zhafira (18) warga Perumahan PT. YTL blok B3B, Kecamatan Paiton. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

1 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dari Hobi ke Bisnis, Kolektor Vespa di Jember Rambah Pasar Internasional

12 Juni 2025 - 19:18 WIB

Tembakau Jember jadi Primadona Pasar Global, Sumbang Devisa Hingga US$ 31,9 Juta

8 Juni 2025 - 16:46 WIB

Menteri Perdagangan Lepas Ekspor Strategis dari Pasuruan ke China.

3 Juni 2025 - 20:30 WIB

Mochamad Yusuf, Siswa SD Tempeh Lor 1 Jadi Kebanggan Lumajang di Kancah Sepakbola Asia Pasifik

18 Mei 2025 - 14:08 WIB

Bromo Marathon Diikuti 1.600 Pelari dari 22 Negara

1 September 2024 - 13:50 WIB

Tiap Tahun, Jumlah Pekerja Migran Indonesia asal Lumajang Terus Bertambah

27 Juni 2024 - 08:22 WIB

Jadi Pemasok Energi Listrik di WWF ke-10 Bali, Pengamanan PLTU Paiton Diperketat

21 Mei 2024 - 12:45 WIB

Trending di Internasional