Menu

Mode Gelap
Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2 Sound Horeg Kontroversial: Dari Genteng Jatuh hingga Ekonomi Bangkit Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus Investigasi Tuntas, PWI Probolinggo Raya: Tidak Ada Pelanggaran Etik Jurnalis saat Penyegelan Miras di Kraksaan

Pendidikan · 27 Okt 2019 09:31 WIB

GMNI Probolinggo Siapkan Kader Cegah Radikalisme Masuk Kampus


					GMNI Probolinggo Siapkan Kader Cegah Radikalisme Masuk Kampus Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pemerintah akan secara gencar memberantas radikalisme termasuk yang masuk kampus. Hal itu menjadi momentum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Probolinggo.

Hal itu dilakukan saat Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) DPC GMNI Probolinggo yang dilaksanakan pada Jumat- sampai Minggu (25-27/10) di Agrowisata Universitas Panca Marga (UPM) di Desa Sumberbendo, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Diikuti puluhan anggota, KTD selama tiga hari itu bertemakan “Aktualisasi Marhaenisme dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”. Tak hanya anggota dari mahasiswa Probolinggo, delegasi dari Malang pun juga ikuti KTD.

Pelaksana Tugas Ketua DPC GMNI Probolinggo, Riska Dayana mengatakan, pentingnya implementasi ajaran Marhaenisme dalam semua sendi kehidupan. Marhaenisme berasaskan Pancasila dinilai sebagai jurus ampuh menangkal ideologi luar khususnya radikalisme.

“Dengan KTD kali ini, para kader diharapkan lebih siap dalam pengimplementasian ajaran Marhaenisme. Banyak tantangan yang harus dihadapi, persoalan radikalisme juga mulai menyasar perguruan tinggi,” ucapnya Minggu (27/10).

Pelatihan KTD GMNI saat melangsungkan proses manajemen aksi. (Foto : Rahmad Soleh)

Ia menegaskan, pengusungan Tema Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) merupakan penegasan kader sebagai ujung tombak perjuangan bagi para kader.

Terpisah Ketua PA GMNI Probolinggo, Sukardi Mitho menekankan, para kader yang baru di-KTD lebih siap dalam menjawab tantangan zaman. Bahaya radikalisme di era teknolog semakin nyata.

“Kita tahu semakin canggih teknologi semakin besar peluang bagi siapapun terpapar radikalisme atau apapun ajaran-ajaran yang berupaya mengancam keberadaan Pancasila sebagai ideologi,” jelasnya.

Oleh karena itu, melalui KTD ini, Sukardi berpesan, bagi mahasiswa yang sudah punya bekal menjadi agen proteksi terhadap ancaman tersebut khususnya di tingkat perguruan tinggi di daaerah seperti Probolinggo. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2

18 Juli 2025 - 16:06 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Miris! SDN Warujinggo 2 Probolinggo 2 Tahun Gagal Dapatkan Siswa Baru

17 Juli 2025 - 09:29 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah

14 Juli 2025 - 19:54 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

14 Juli 2025 - 12:49 WIB

PCNU Lumajang Tegaskan Sebagai Mitra Kritis dan Konstruktif Pemerintah

13 Juli 2025 - 18:02 WIB

Dua Pos Perlintasan KA Segera Dibangun di Kademangan Kota Probolinggo

12 Juli 2025 - 14:48 WIB

Trending di Regional