PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kawanan hiu paus atau Rhincodon Typus mulai bermunculan di perairan utara Probolinggo sejak 3 hari terakhir. Kemunculan mamalia langka ini diperairan dangkal, dikuatirkan dapat mengganggu aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan.
Kasat Polair Polres Probolinggo AKP Slamet Prayitno menuturkan, sejak tersiar kabar kemunculan hiu paus di perairan utara atau selat madura, pihaknya terus melakukan pengamatan. Ia kuatir satwa dilindungi itu terjerat jaring nelayan yang sedang menangkap ikan.
“Karena merupakan binatang yang dilindungi, kami menghimbau agar nelayan ikut menjaga dan melestarikan bila menemui hiu paus saat melaut. Apabila tersangkut jaring, tolong dibetulkan dan hiunya dilepaskan,” kata Slamet, Rabu (11/9).
Tak hanya nelayan, Slamet juga meminta agar warga yang hendak berkunjung atau sekembalinya dari Pulai Gili, tak mengganggu keberadaan hiu paus. “Binatang itu kesini karena sedang mencari makan plankton, jadi jangan diganggu,” pinta dia.
Jika mengganggu keberadaan satwa dilindungi yang berakibat pada kepunahan, menurut Slamet, nelayan maupun warga lainnya dapat dijerat pidana. Hanya saja, papar dia, tindak pidana satwa dilindungi menjadi ranah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Ya, bisa dipidana jika mengganggu hiu paus. Maka dari itu, kami himbau kita semua menjaga kelestarian binatang ini. Saat ini, hiu paus belum berkoloni, nanti memasuki musim hujan jumlahnya biasanya semakin banyak,” Slamet menjelaskan.
Sekedar informasi, hiu paus adalah spesies ikan terbesar yang memakan plankton. Hiu yang berasal dari perairan Australia ini memang sering berimigrasi ke perairan Probolinggo karena faktor suhu dan ketersediaan makanan di habitat aslinya.
Sejak tiga hari terakhir, hiu paus dengan ukuran tubuh 6 hingga 7 meter dan lebar hingga 2,5 meter berenang di perairan dangkal lepas pantai Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo. Kulit mamalia ini berwarna coklat kegelapan disertai bintik-bintik putih disekujur tubuh. (*)
Penulis : Moh. Rochim
Editor : Efendi Muhammad