Menu

Mode Gelap
Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan Akhirnya, Polisi Tetapkan Sopir Bus sebagai Tersangka Laka Maut di Jalur Bromo Kasus Suami Tusuk Istri, Pelaku Mengaku Emosi Setelah Dituduh Memberi Uang ke Istri Kedua Kesal Ditanyai Motor yang Digadaikan, Suami di Pasuruan Kalap Tusuk Istri Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman

Lingkungan · 20 Mar 2019 08:07 WIB

Bromo Terus Semburkan Abu Vulkanik, 4 Desa di Sumber Terpapar


					Bromo Terus Semburkan Abu Vulkanik, 4 Desa di Sumber Terpapar Perbesar

PROBOLINGO-PANTURA7.com, Aktifitas erupsi Gunung Bromo terus terjadi. Gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) itu, kembali alami gempa letusan, Rabu (20/3/2019) mulai pukul 06.00-12.00 WIB. Secara visual, gunung bromo terlihat jelas kemudian berkabut.

Asap bercampur abu vulkanik kawah berwarna putih kelabu dan hitam terus menyembur dengan ketinggian 900-1.500 meter bergerak ke arah timur laut dan timur. Sementara, gempa letusan terjadi sebanyak 16 kali dengan amplituda 27-35 milimeter dengan durasi 16-364 detik.

Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarmin mengatakan, pihaknya meminta masyarakat dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif. Sebab, karakter erupsi bromo yang fluktuatif strombolian, membuat potensi letusan mayor atau letusan besar sulit diprediksi.

“Kami himbau agar masyarakat menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah, begitu juga wisatawan. Saat ini, abu vulkanik melanda sejumlah kawasan di lereng gunung bromo,” ucap Sarmin.

Semburan abu vulkanik yang dibawa angin ke arah timur laut dan timur, tak hanya memapar kantor Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari,  Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Abu vulkanik juga menghujani 4 desa di Kecamatan Sumber.

Empat desa yang terpapar abu bromo adalah Desa Wonokerso, Sumberanom, Ledokombo dan Pandansari. Ditengah gerimis, abu meghujani pemukiman warga sejak pagi hingga siang hari. Meski demikian, aktifitas warga masih normal seperti biasanya.

“Betul, hujan abu disini. Namun warga disini tetap keluar rumah dan berladang. Ada juga warga yang memakai masker atau sarung sebagai penutup hidung,” terang Sudir Supriadi, perangkat Desa Wonokerso. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Jalan Rusak Akibat Banjir Lahar, Warga Gondoruso Gotong Royong Lakukan Perbaikan

19 September 2025 - 12:51 WIB

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara

18 September 2025 - 09:21 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Trending di Lingkungan