PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tradisi perayaan Tahun Baru Imlek 2570 di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) atau Klenteng Sumber Naga, Kota Probolinggo dikunjungi para turis asing. Tak hanya menjadi wahana swafoto, mereka diperkenalkan bagaimana budaya dan ajaran Tionghoa.
Kondisi tersebut terpantau PANTURA7.com pada Selasa (5/2/2019) di Klenteng Sumber Naga di Jl. WR. Supratman Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan. Kendati puncak ibadah pada Senin malam kemarin, nyatanya tidak mengurangi semangat puluhan turis yang hari itu datang.
Salah seorang turis asal Kanada, Magdalena (53) mengaku, awalnya tak ada niat berkunjung ke klenteng. Namun karena dapat informasi terkait perayaan Imlek , ia pun menjadi tertarik untuk mendatangi klenteng yang kental dengan nuansa warna merah.
“Ya sangat bagus sekali ternyata di sini ada tempat ibadah Tionghoa. Ini membuat saya penasaran untuk datang dan menambah kunjungan saya ke Indonesia,” ucap Magdalena.
Tak hanya Magdalena, sejumlah turis lain pun merasa takjub dengan ornamen di klenteng seperti lampion, lilin berukuran besar maupun beberapa patung dewa.
Selasa siang, ratusan wisatawan asal benua biru itu, memadati klenteng. Mereka menaiki becak wisata dari Pelabuhan Mayangan menuju satu-satunya klenteng di Kota Mangga ini. Bule-bule ini penasaran dengan suasana perayaan Imlek di Kota Probolinggo, utamanya di Klenteng Sumber Naga.
Ketua Klenteng Sumber Naga, Adi Sutanto mengatakan, pihaknya terbuka dengan kunjungan orang dari luar etnis Tionghoa, baik lokal maupun mancanegara. Tidak hanya fokus peribadatan dengan jumlah sekitar 500 jemaat, namun sebagai ajang toleransi jika ada umat lain yang ingin datang termasuk wisatawan asing.
“Kami sangat menghargai dan mempersilakan para pengunjung bila ingin tahu dengan tempat ibadat ini. Apalagi dengan turis asing, tentu kami siap memandu bila ingin mengetahui etnis Tionghoa yang ada di sini. Bagi kami ini sebagai perekat kebhinekaan,” ucap pria yang hampir 10 tahun mengabdi di Klenteng Sumber Naga ini.
Diketahui para turis yang berjumlah sekitar 150 itu memang dijadwalkan mengunjungi Probolinggo. Mereka merupakan penumpang kapal pesiar MS. Amadea yang berangkat dari Jerman menuju Singapura. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke Probolinggo. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan