Probolinggo,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo resmi melaunching tiga satuan tugas (satgas) strategis yang akan menjadi ujung tombak dalam menangani sejumlah tantangan pembangunan di Kabupaten Probolinggo.
Ketiga satgas tersebut dilaunching oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris bersama Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (5/6/2025) siang.
Tiga satgas itu meliputi Satgas Infrastruktur, Satgas Kemiskinan dan Satgas Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengatakan pembentukan tiga satgas ini merupakan respons terhadap sejumlah persoalan mendesak yang dihadapi Kabupaten Probolinggo.
Saat ini Kabupaten Probolinggo masih berada di posisi keempat terbawah dalam kategori daerah tertinggal dan termiskin di Jawa Timur serta memiliki IPM rendah dengan rata-rata lama sekolah anak-anak hanya sekitar 6,31 tahun.
“Ini adalah peringatan sekaligus pemicu semangat. Kami yakin dengan kerja bersama, kita bisa memperbaiki kondisi ini,” kata Gus Haris.
Menurutnya, Satgas Kemiskinan akan melibatkan instansi teknis seperti Dinas Sosial, akademisi, organisasi masyarakat seperti Muslimat, Sarbumusi, Ansor hingga pelaku usaha.
“Mereka akan bergotong royong membangun sistem penanggulangan kemiskinan yang berbasis kolaborasi,” jelasnya.
Sementara Satgas IPM, jelas Gus Haris, tidak hanya akan fokus pada pendidikan, tetapi juga menyentuh sektor kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
“Peningkatan IPM adalah agenda prioritas yang tidak bisa ditunda lagi, terutama menyangkut angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi di beberapa wilayah,” terangnya.
Satgas ketiga, terang dia, adalah Satgas Infrastruktur yang akan memfokuskan diri pada pembenahan fasilitas dasar seperti jalan, irigasi dan Penerangan Jalan Umum (PJU).
“Masyarakat saat ini sangat realistis. Mereka ingin merasakan dampak nyata dari kebijakan pemerintah, terutama dalam hal konektivitas dan aksesibilitas wilayah. Anggaran akan disisir secara ketat, termasuk efisiensi belanja agar pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat,” bebernya.
Selain ketiga satgas tersebut, Pemkab Probolinggo juga akan terus menggandeng CSR dari dunia usaha serta mengoptimalkan Dana Desa untuk pembangunan desa berbasis partisipatif.
“Saya menggarisbawahi pentingnya perubahan mindset birokrasi. Ke depan, fokus utama bukan hanya menyerap anggaran, melainkan memastikan hasil kerja pemerintah terasa langsung oleh rakyat,” pungkas Gus Haris. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher : Keyra