Probolinggo,- Angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo masih cukup memprihatinkan. Bahkan, dalam serah terima Jabatan Bupati Probolinggo di sidang paripurna DPRD Kabupaten Probolinggo, Senin (3/3/25), masalah kemiskinan mendapat sorotan.
Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris (Gus Haris) dalam sambutannya mengatakan, angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo memang masih tinggi. Hal ini tentu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) baginya untuk dituntaskan.
“Di sebuah forum, Bunda (Khofifah, red) menyebut bahwa ada daerah yang kemiskinannya masih tinggi. Ini harus kita akui salah satunya adalah Kabupaten Probolinggo, ini yang menjadi PR kita bersama,” kata Gus Haris.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan, secara prosentase, Kabupaten Probolinggo memang menduduki peringkat keempat sebagai daerah dengan angka kemiskinan terbanyak se Jawa Timur.
Menurutnya, secara prosentatif, angka kemiskinan terbanyak adalah di Kabupaten Sampang dengan 20,83 persen, namun secara kuantitatif angka kemiskinan terbanyak justru berada di Kabupaten Malang dengan 240.140 rakyatnya yang masih tergolong kategori miskin.
Demikian halnya pada peringkat kedua kemiskinan, secara prosentatif berada di Kabupaten Bangkalan dengan 18,66 persen. Namun secara kuantitatif berada di Kabupaten Jember dengan 224.770 warganya terdata sebagai rakyat miskin.
Di posisi ketiga angka kemiskinan tertinggi di Jatim secara prosentatif berada di Kabupaten Sumenep dengan 17.78 persen. Namun secara kuantitatif berada di Kabupaten Sampang dengan 214.320 warganya yang terdata miskin.
“Nah yang unik ini Kabupaten Probolinggo, konsisten. Baik secara prosentatif maupun kuantitatif sama-sama berada di peringkat keempat,” canda Khofifah yang disambut gelak tawa peserta sidang paripurna.
Sebagai informasi, angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo menduduki peringkat keempat se-Jatim, baik secara prosentatif maupun kuantitatif.
Secara prosentatif, angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo mencapai 16.45 persen. Sedangkan secara kuantitatif jumlahnya mencapai 197.110 warga yang terdata miskin. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra