Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Lingkungan · 29 Jan 2025 18:35 WIB

Kondisi Taman Maramis Dikeluhkan, Menggenang dan jadi Sarang Nyamuk


					MENGGENANG: Salah satu lokasi di Taman Maramis yang menggenang akibat guyuran hujan. (Foto: Hafiz Rozani).
Perbesar

MENGGENANG: Salah satu lokasi di Taman Maramis yang menggenang akibat guyuran hujan. (Foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Hujan yang mengguyur wilayah Kota Probolinggo menimbulkan genangan di sejumlah titik, salah satunya di Taman Maramis.

Genangan di Taman Maramis ini berada di sebelah timu dan sebelah utara, dengan kedalaman sekitar 5 hingga 10 sentimeter.

Banyaknya air yang menggenang, tidak hanya merusak keindahan Taman Maramis. Lebih dari itu, pengunjung merasa tidak nyaman.

Salah satu pengunjung, Muhammad menyebut, genangan air mengakibatkan suasana Taman Maramis tidak enak dipandang, terlebih juga menyebabkan nyamuk.

“Genangan ini sepertinya karena hujan semalam. Airnya lama surutnya, kemudian banyak fasilitas yang juga rusak, salah satunya kursi pengunjung,” kata Muhammad, Rabu (29/1/25).

Hal senada disampaikan Sinta, pedagang moleh di Taman Maramis. Diakuinya, genangan di zona hijau itu menimbulkan banyak nyamuk lantaran air lama surut.

“Harapan saya, semoga ada perbaikan dan perhatian dari pemerintah, sehingga pengunjung betah kalau berkunjung” katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Suciati Ningsih menjelaskan, pihaknya akan mencoba memberi lubang-lubang biopori untuk mengatasi genangan di Taman Maramis.

“Berbeda dengan Taman Semeru yang sudah banyak resapan, pelan-pelan Taman Semeru kami usahakan menjadi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA), dengan menggunakan alas matras rumput sintetis,” beber Suciati.

Suciati juga berencana mengganti perabotan bermain yang tersedia saat ini dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), jika anggarannya memadai.

 “Dengan upaya ini semoga seluruh taman di Kota Probolinggo bisa menjadi ruang bermain ramah anak,” imbuhnya.  (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 76 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan