Menu

Mode Gelap
Akan Dirikan Perguruan Tinggi, LPTNU Kota Probolinggo Tandatangani MoU dengan UNU Pasuruan Bupati Lumajang Serahkan Bantuan Bibit Durian Musangking kepada Petani KONI Kabupaten Probolinggo Siapkan 280 Atlet untuk Porprov 2025 Bawa 1 Kg Sabu, Tiga Tersangka Dibekuk Satresnarkoba Polres Probolinggo Kota Bangunan SD Kutorenon 03 Lumajang Roboh, Diduga Sudah Tua Penutupan Sepihak SD Negeri Kudus 02 di Lumajang, Disdikbud Upayakan Mediasi dan Relokasi Siswa

Lingkungan · 30 Apr 2025 13:40 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember


					POLEMIK: Tambak udang milik PT Delta Guna Sukses (DGS) yang berlokasi di Dusun Sumbersari, Desa Mayangan, Kec. Gumukmas, Kab. Jember, diminta segera ditutup. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok). Perbesar

POLEMIK: Tambak udang milik PT Delta Guna Sukses (DGS) yang berlokasi di Dusun Sumbersari, Desa Mayangan, Kec. Gumukmas, Kab. Jember, diminta segera ditutup. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).

Jember,- Janji penutupan tambak udang di Dusun Sumbersari, Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, oleh pemerintah setempat hanya isapan jempol belaka.

Faktanya hingga saat ini, tambak yang disebut-sebut menjadi sumber pencemaran lingkungan itu masih beroperasi. Padahal, limbah yang dihasilkan tambak membuat lahan pertanian di Desa Kepanjen dan Mayangan rusak.

Sebelumnya, pada 18 Maret 2025 lalu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember mengumumkan rencana untuk menutup sementara aktivitas tambak udang milik PT Delta Guna Sukses (DGS) yang berlokasi di Dusun Sumbersari, Desa Mayangan itu.

Keputusan ini diambil setelah wakil rakyat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP), dengan inisiator Komisi C dan B. Rapat melibatkan warga setempat, perwakilan PT DGS, dan beberapa dinas terkait.

Lantaran penutupan tak kunjung direalisasikan, Kelompok Perjuangan Masyarakat Kepanjen (KPMK) mengirimkan surat kepada DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Selasa (29/4/25).

Warga Desa Kepanjen, Arif Sukoco mengungkapkan, mereka telah melaporkan masalah ini kepada Bupati Jember, Muhammad Fawait, melalui sistem pengaduan online ‘Wadul Gus’e’ sebulan yang lalu.

“Ini adalah laporan kedua kami. Sayangnya, hingga kini tidak ada tindakan nyata dari pihak pemerintah,” kecam Arif.

Warga dari kedua desa, Desa Kepanjen dan Mayangan, sangat berharap agar masalah tambak ini segera diselesaikan secepat mungkin.

“Kami tidak ingin petani dan nelayan terus menderita akibat masalah ini. Sekitar 200 hektar lahan pertanian telah terpengaruh selama puluhan tahun,” tegas Arif.

Warga lain dari Desa Kepanjen, Setyo menilai, pemerintah daerah tidak menunjukkan keseriusan dalam menangani masalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Pada bulan Februari lalu, DPRD dan OPD terkait melakukan inspeksi mendadak dan menyaksikan langsung pelanggaran yang terjadi. Namun, tidak ada tindak lanjut yang jelas,” cetusnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 58 kali

Baca Lainnya

Alat Berat Dikerahkan, Akses Dusun Terisolasi di Lumajang Akibat Lahar Gunung Semeru Mulai Pulih

16 Mei 2025 - 16:09 WIB

Tanggul Kampung Renteng di Lumajang Rusak, Butuh Perbaikan Segera

11 Mei 2025 - 17:13 WIB

Miris! Jalan Rusak di Plalangan Jember Baru Diperbaiki setelah 20 Tahun

10 Mei 2025 - 22:55 WIB

Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo

9 Mei 2025 - 22:18 WIB

GOR A Yani Bakal Dipercantik, FPTI Kota Probolinggo Pindahkan Wall Climbing

9 Mei 2025 - 15:16 WIB

Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

7 Mei 2025 - 17:10 WIB

Disurvei Pemprov Jawa Timur, Pemkab Probolinggo Berharap Jembatan Rusak Segera Diperbaiki

6 Mei 2025 - 14:19 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Trending di Lingkungan