Menu

Mode Gelap
Miris! Jalan Rusak di Plalangan Jember Baru Diperbaiki setelah 20 Tahun Fenomena Penahanan Ijazah Karyawan, Disperinaker: Zero Kasus di Kota Probolinggo Bupati Jember Ajukan Bantuan Listrik Gratis untuk 7 Ribu Warga Miskin, ini Kata PLN Dituding Sebarkan Ujaran Kebencian disertai Intimidasi, Warga Probolinggo Dipolisikan Kecelakaan Beruntun di Semambung, Dump Truck Seruduk Motor di Lampu Merah Menikmati Gurihnya Ketan Kratok, Jajanan khas Kota Probolinggo

Lingkungan · 8 Des 2024 13:10 WIB

Terganggu Cuaca, Proyek DAM Gambiran Alami Keterlambatan Hingga 8,78 Persen


					MOLOR: Proyek pembangunan DAM Gambiran di Lumajang saat didokumentasikan dari atas. (foto: istimewa)
Perbesar

MOLOR: Proyek pembangunan DAM Gambiran di Lumajang saat didokumentasikan dari atas. (foto: istimewa)

Lumajang,- Plt Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Lumajang, Djoko Heri mengatakan, pembangunan DAM Gambiran hingga pekan ini telah mencapai 84,01 persen.

Meski demikian, realisasi fisik proyek pengadaan air bagi tiga desa, yakni Desa Boreng, Blukon, dan Rogotrunan di Kecamatan Lumajang itu, masih berada di angka 75,22 persen.

“Hal ini menunjukkan adanya keterlambatan sebesar 8,78 persen dari target awal,” kata Djoko saat dikonfirmasi, Minggu (8/12/24).

Djoko menambahkan, keterlambatan pembangunan proyek DAM Gambiran dikarenakan kondisi cuaca, seperti hujan yang tidak menentu.

“Namun, kami terus berupaya melakukan percepatan agar proyek ini selesai sesuai jadwal kontrak pada 31 Desember 2024,” paparnya.

Meski menghadapi tantangan cuaca dan kondisi alam, tim proyek bersama Dinas PUSDA Provinsi Jawa Timur optimis dapat menyelesaikan pembangunan tepat waktu.

“Hingga kini, pihak proyek terus berkoordinasi untuk mengatasi kendala yang muncul di lapangan tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan,” jelasnya.

Pembangunan DAM Gambiran merupakan bagian penting dari upaya revitalisasi irigasi untuk mendukung produktivitas pertanian di Lumajang.

“Setelah DAM ini selesai, diharapkan aliran air kembali normal sehingga para petani di tiga wilayah terdampak dapat mengelola lahan mereka dengan lebih optimal,” ungkapnya.

Pembangunan DAM Gambiran ini dilakukan guna mengatasi dampak kekeringan yang selama ini dirasakan petani di Desa Boreng, Blukon, dan Kelurahan Rogotrunan.

“Setelah mengalami kerusakan akibat jebolnya DAM, ketiga wilayah tersebut mengalami gangguan irigasi yang menghambat produktivitas pertanian,” tutupnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 175 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Miris! Jalan Rusak di Plalangan Jember Baru Diperbaiki setelah 20 Tahun

10 Mei 2025 - 22:55 WIB

Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo

9 Mei 2025 - 22:18 WIB

GOR A Yani Bakal Dipercantik, FPTI Kota Probolinggo Pindahkan Wall Climbing

9 Mei 2025 - 15:16 WIB

Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

7 Mei 2025 - 17:10 WIB

Disurvei Pemprov Jawa Timur, Pemkab Probolinggo Berharap Jembatan Rusak Segera Diperbaiki

6 Mei 2025 - 14:19 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Trending di Lingkungan