Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Pemerintahan · 21 Feb 2024 22:08 WIB

Wujud Cintai Budaya Lokal, Pegawai Pemkab Pasuruan Kini Kenakan Udeng dan Selendang


					CINTA DAERAH: PJ Bupati Andriyanto bersama pejabat lain di Pemkab Pasuruan menggunakan udeng khas Tengger, Rabu (21/2/2024). (foto: Moh. Rois). Perbesar

CINTA DAERAH: PJ Bupati Andriyanto bersama pejabat lain di Pemkab Pasuruan menggunakan udeng khas Tengger, Rabu (21/2/2024). (foto: Moh. Rois).

GpPasuruan,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan mengeluarkan imbauan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN di lingkungannya untuk mengenakan udeng dan syal atau selendang khas daerah setiap hari Rabu.

Imbauan ini diterbitkan melalui Surat Edaran (SE) oleh Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Andriyanto, dengan implementasi mulai tanggal 21 Februari 2024 dan berlaku setiap hari Rabu.

Menurut Andriyanto, udeng diwajibkan bagi pegawai laki-laki. Sementara syal atau selendang khas daerah dikenakan oleh pegawai perempuan.

Dijelaskannya, penggunaan aksesori tradisional tersebut adalah sebagai bentuk nyata dari kecintaan pada bangsa dan negara.

“Dengan mengenakan udeng dan syal khas daerah setiap hari Rabu, saya berharap semua pegawai dapat menumbuhkan rasa kebangsaan dan kecintaan pada budaya lokal,” ujar Andriyanto, Rabu (21/2/2024).

Menurutnya, imbauan ini juga, menurut Andriyanto, berlaku bagi ASN dan non ASN di tingkat Desa/Kelurahan se-wilayah Kabupaten Pasuruan.

Selain itu, Andriyanto juga mengajak para seniman dan budayawan untuk berkreasi dalam mengembangkan motif khas daerah, seperti Gunung Bromo dan Bunga Edelweis yang merupakan motif khas Kecamatan Tosari.

“Motif-motif lain dari setiap kecamatan juga dapat ditambahkan untuk memperkaya karya seni,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 118 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan