Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Kesehatan · 9 Okt 2023 17:46 WIB

Jelang Musim Hujan, Dinkes Probolinggo Minta Warga Antisipasi Kasus DBD Bertambah


					Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Perbesar

Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Probolinggo – Musim hujan diprediksi akan terjadi pada akhir November mendatang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo meminta warga untuk melakukan antisipasi terdahap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), pasalnya pada saat musim hujan, kasusnya akan meningkat.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Shodiq Tjahjono mengatakan, cara paling ampuh untuk mengantisipasi DBD adalah dengan menerapkan 3M Plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air.

“Sejauh ini yang paling efektif adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus. Plus-nya itu bisa menggunakan lotion,” katanya, Senin (9/10/2023).

Selain hal itu, pihaknya juga sudah mulai melakukan pencegahan dini terhadap penyakit DBD. Pihaknya sudah menyebar alat rapid test ke sejumlah puskesmas. Sehingga, masyarakat bisa didiagnosa sejak awal dan bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

“Ciri-ciri DBD ini memang tidak ada yang spesifik. Masyarakat masih banyak yang beranggapan jika demam itu adalah sakit biasa. Makanya, jika periksa ke puskesmas, masyarakat yang demam itu kami cek dengan rapid test, kalau DBD, biar cepat tertangani,” ujarnya.

Dokter Shodiq pun mengungkapkan, sepanjang tahun ini berjalan, sudah ada 596 kasus DBD. Dari total kasus tersebut, 18 di antaranya meninggal dunia.

“Terbanyak kasus itu di Paiton, ada 77 kasus dan dua di antaranya meninggal dunia. Untuk kasus meninggal terbanyak ada di Gending dengan empat pasien dari total 34 kasus,” ungkapnya.

Sebangai informasi, kasus meninggalnya pasien DBD ini tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Terbanyak terjadi di Kecamatan Gending dengan empat pasien, kemudian Kecamatan Kraksaan dengan tiga pasien.

Selanjutnya Kecamatan Paiton dan Krejengan masing-masing ada dua pasien meninggal.
Selain itu, ada juga Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Tiris, Maron, Pakuniran, Pajarakan, dan Tongas masing-masing memiliki satu pasien DBD meninggal dunia. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Bunda Indah: Masker Tetap Wajib, Antisipasi Covid-19 dan Polusi Udara di Lumajang

5 Juni 2025 - 15:40 WIB

Isu Merebak di Jember, BPJS Kesehatan Tolak Biayai Pasien DBD

29 Mei 2025 - 20:47 WIB

Pemkab Jember Waspadai Lonjakan Covid-19 di Asia, Skrining Ditingkatkan

23 Mei 2025 - 20:18 WIB

Empat Bulan, 163 Warga Kota Probolinggo Terjangkit TBC

20 Mei 2025 - 16:58 WIB

Cegah PMK, Ternak yang Bakal Masuk Probolinggo Divaksin Massal

17 Mei 2025 - 08:18 WIB

Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat

7 Mei 2025 - 20:13 WIB

Trending di Kesehatan