Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Kesehatan · 9 Okt 2023 17:46 WIB

Jelang Musim Hujan, Dinkes Probolinggo Minta Warga Antisipasi Kasus DBD Bertambah


					Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Perbesar

Foto: Ilustrasi nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Probolinggo – Musim hujan diprediksi akan terjadi pada akhir November mendatang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo meminta warga untuk melakukan antisipasi terdahap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), pasalnya pada saat musim hujan, kasusnya akan meningkat.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Shodiq Tjahjono mengatakan, cara paling ampuh untuk mengantisipasi DBD adalah dengan menerapkan 3M Plus. Yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air.

“Sejauh ini yang paling efektif adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus. Plus-nya itu bisa menggunakan lotion,” katanya, Senin (9/10/2023).

Selain hal itu, pihaknya juga sudah mulai melakukan pencegahan dini terhadap penyakit DBD. Pihaknya sudah menyebar alat rapid test ke sejumlah puskesmas. Sehingga, masyarakat bisa didiagnosa sejak awal dan bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

“Ciri-ciri DBD ini memang tidak ada yang spesifik. Masyarakat masih banyak yang beranggapan jika demam itu adalah sakit biasa. Makanya, jika periksa ke puskesmas, masyarakat yang demam itu kami cek dengan rapid test, kalau DBD, biar cepat tertangani,” ujarnya.

Dokter Shodiq pun mengungkapkan, sepanjang tahun ini berjalan, sudah ada 596 kasus DBD. Dari total kasus tersebut, 18 di antaranya meninggal dunia.

“Terbanyak kasus itu di Paiton, ada 77 kasus dan dua di antaranya meninggal dunia. Untuk kasus meninggal terbanyak ada di Gending dengan empat pasien dari total 34 kasus,” ungkapnya.

Sebangai informasi, kasus meninggalnya pasien DBD ini tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Terbanyak terjadi di Kecamatan Gending dengan empat pasien, kemudian Kecamatan Kraksaan dengan tiga pasien.

Selanjutnya Kecamatan Paiton dan Krejengan masing-masing ada dua pasien meninggal.
Selain itu, ada juga Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Tiris, Maron, Pakuniran, Pajarakan, dan Tongas masing-masing memiliki satu pasien DBD meninggal dunia. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Trending di Kesehatan