FLUKTUATIF: Gunung Semeru di Lumajang sering alami gempa letusan dan lontarkan lava. (foto: Pos pengamatan Gunung Semeru).

Gunung Semeru Fluktuatif, Kerap Gempa dan Lontarkan Guguran Lava

Lumajang,- Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, terpantau masih fluktuatif, Selasa (18/7/23). Gempa letusan dan guguran masih kerap terjadi di gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Liswanto, dalam laporannya menjelaskan, berdasarkan pengamatan kegempaan, pada pukul 00.00-06.00 WIB, sudah terjadi 23 kali gempa erupsi dengan amplitudo 16-20 mm dan lama gempa 75-105 detik.

“Untuk gempa guguran tercatat sebanyak satu kali dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 14 detik,” tulis laporan Liswanto yang dikirim ke sejumlah grup WA pos pengamanan rawan bencana Semeru.

Untuk pengamatan visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati, kemudian cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah tenggara, serta keterangan lainnya terekam tremor harmonik harmonik dengan amplitudo 2-3 mm dan lama gempa 57-95 detik, serta dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 19-20 mm.

Sedangkan untuk pengamatan kegempaan pada pukul 06.00-12.00 WIB, tercatat 17 kali gempa erupsi, tiga kali gempa guguran, tiga kali gempa embusan, satu kali harmonik, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Masyaraka yang berada di lereng Gunung Semeru, dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” beber Liswanto.

Baca Juga  Mengenal Imam, Pria Heroik Berpeci Merah di Lereng Gunung Semeru 

Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” tutupnya. (*)

Editor Mohamad S
Publisher Zainul Hasan R

Baca Juga

Jembatan Hancur Diterjang Banjir Lahar Hujan, Warga Lumajang Bangun Jembatan Bambu

Lumajang,- Warga Dusun Tengir, Desa/Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, membangun jembatan alternatif dari bambu untuk memulihkan …