Menu

Mode Gelap
Kantor Baru Bawaslu Kota Probolinggo Segera Direnovasi dan Ditempati Mau Kuliah S-2 Pendidikan Agama Islam? di UNZAH Genggong Aja Jos! Jumlah Penduduk Miskin di Lumajang Turun Hingga 8,65 Persen Tak Anti Kritik, Gus Haris – Ra Fahmi Buka Dialog Forum Publik, Ribuan Jamaah Curhat Akar Rumput Desak DPP PDI-P Berikan Rekomendasi Pilkada Probolinggo ke Cakada yang Diterima Masyarakat Pecah Kongsi dengan Cak Thoriq di Pilkada Lumajang, Bunda Indah Beberkan Alasannya

Ekonomi · 4 Jun 2023 17:49 WIB

Ada Onde-onde Bondet di Kota Pasuruan, Rasanya Gurih Nikmat 


					GURIH: Ismatul Laila saat menggoreng onde-onde bondet jualannya. (foto: Moh. Rois). Perbesar

GURIH: Ismatul Laila saat menggoreng onde-onde bondet jualannya. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Di Jalan Hasanudin, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, ada jajanan tradisional bernama onde-onde bondet. Jajanan ini kini tengah mencuri perhatian warga.

Onde-onde ini tidak seperti pada umumnya. Sebab jajanan ini memiliki ukuran yang lebih besar dengan diameter 15 sentimeter sehingga dinamakan onde-onde bondet.

Ismatul Laila, penjual onde-onde bondet, mengatakan, ia memulai usaha sekitar tahun 2019. Selain menjualnya secara langsung di rumahnya, ia juga menerima pesanan melalui penjualan online.

“Saya juga menerima pesanan melalui online,” kata Ibu empat orang anak ini ditemui di rumahnya, Jum’at (04/06/23).

Menurutnya, tidak hanya warga Pasuruan yang meminati onde-onde buatannya, tetapi juga banyak pesanan datang dari kota-kota lain, bahkan hingga ke Pulau Madura.

Dalam sehari, istri anggota TNI A-D ini bisa membuat 220-230 biji onde-onde bondet. Ratusan biji onde-onde itu habis saat itu juga diambil pembeli dan pemesan.

“Sebiji kue onde-onde bondet ini kami jual dengan harga Rp 6 ribu. Onde-onde bondet biasanya dipesan untuk disajikan dalam prosesi hajatan pernikahan, sunatan, atau sebagai oleh-oleh bagi mereka yang pulang kampung,” urainya.

Untuk proses pembuatannya, sama seperti membuat onde-onde pada umumnya. adonan terigu yang sudah dicampur gula dan fanili, dimasukkan kedalam air.

Setelah itu dibentuk dan didalamnya di isi kacang ijo yang sudah disediakan. “Setelah terbentuk, satu persatu dilabur dengan wijen. Kemudian onde-onde digoreng,” jelasnya.

Deby, salah seorang pembeli mengakui onde-onde buatan Laila ukurannya memang besar, berbeda dengan onde-onde pada umumnya. Ia mengaku satu biji onde-onde dibagi dengan temannya, untuk disantap bersamaan.

“Ukurannya besar dan rasanya enak. Saya langganan beli disini,” ujarnya tersenyum. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tidak Cerminkan Proses, Batik Printing Bukan Lagi Produk Batik

25 Juli 2024 - 10:35 WIB

Stok Menipis, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Tembus Rp100 Ribu

23 Juli 2024 - 18:40 WIB

Harga Daging Ayam Potong Turun, Pembeli Justru Sepi

19 Juli 2024 - 19:07 WIB

Digelar Sembilan Hari, Semipro 2024 Angkat UMKM Kota Probolinggo

29 Juni 2024 - 19:17 WIB

Berkah Idul Adha, Perajin Panggang Sate di Lumajang Banjir Pesanan

16 Juni 2024 - 10:01 WIB

Trending di Ekonomi