TERANCAM: Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan Bengkel Sepeda Motor, Wijen Utomo saat nyervis motor pelanggan. (Asmadi)

Kendaraan Listrik Menjamur di Lumajang, Bengkel Motor Bisa Gulung Tikar 

Lumajang,- Dalam beberapa bulan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, cukup gencar sosialisasi dan pengadaan kendaraan listrik. Kebijakan ini rupanya menuai pro-kontra.

Selain soal harga yang masih tinggi, kendaraan listrik juga memiliki jumlah komponen lebih sedikit ketimbang mobil atau motor konvensional.

Bengkel yang menjual spare part dan reparasi kendaraan berbahan bakar konvensional, mulai was-was. Sebab masifnya perkembangan kendaraan listrik, mengancam eksistensi bengkel motor, bahkan berpotensi gulung tikar.

Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan Bengkel Sepeda Motor Anugrah Lumajang, Wijen Utomo, mengatakan motor listrik sejatinya jauh lebih menguntungkan konsumen karena hemat biaya perawatan.

Namun, jelas Wijen, peralihan jenis kendaraan dari ko konvensional ke energi listrik, akan sangat menggerus omzet jasa servis bengkel motor yang selama cukup menjanjikan.

“Kami memprediksi ini akan mempengaruhi omzet pelaku usaha otomotif bengkel. Ongkos servis akan lebih murah dan tidak banyak komponen yang diganti secara berkala. Adapun baterai tapi usianya lama sampai lima tahun baru berganti,” kata Wijen, Sabtu (18/3/2023).

Dampak dari menjamurnya motor listrik di Lumajang, sebutnya, tentu juga akan berdampak pada pekerja mekanik. Namun untuk konsumen umum, akan lebih ekonomis.

“Lebih ekonomis untuk konsumen namun untuk kerja mekanik akan berkurang juga. Jasa servis akan jauh berkurang. Tapi nanti pinter-pinternya kita agar dapat bertahan,” katanya.

Wijen menyampaikan, sebagai pelaku usaha otomotif maka harus siap dengan adanya perubahan pola pikir masyarakat yang lebih memilih kendaraan listrik.

Namun, Wijen terus berupaya untuk belajar kompetensi motor listrik bagi peserta didiknya. Hal itu menurutnya, sebagai adaptasi untuk menghadapi era motor listrik.

“Kami akan pelatihan dulu untuk motor listrik. Perubahan ini kami tengah mempersiapkan agar bisa siap menghadapi era motor listrik,” ujarnya.

Baca Juga  Jualan di Depan Pasar Semampir Kraksaan Dibatasi, Pedagang Bakal Disanksi Jika Melanggar

Sebenarnya, kata Wijen, untuk mempelajari motor listrik tidaklah rumit. Sebab, cara kerja motor listrik tak jauh beda dari motor konvensional secara kelistrikan.

“Dari segi kelistrikan tidak jauh beda dengan motor konvensional. Dalam motor konvensional, komponen kelistrikannya sudah kami pelajari. Tinggal bagaimana meningkatkan kompetensinya saja,” paparnya.

Pria asal Kecamatan Kunir ini menjelaskan, komponen motor listrik yang paling mahal hanya baterai. Harganya pun 50 persen dari harga jual motor listrik. Kendati demikian, pergantian baterai memiliki rentang waktu cukup lama.

“Dari segi komponen baterai memang harus diganti ketika sudah waktunya, usia pakai bisa mencapai 5 tahun. Komponen batrai harganya 50 persen dari harga motor listriknya,” ungkapnya.

Wijen menyakini invasi motor listrik hanya tinggal menunggu waktu. Ia memprediksi, motor listrik akan semakin banyak begitu sumber minyak dunia makin menipis.

“Seperti halnya dulu motor injeksi awal-awal muncul, banyak yang menyebut mahal lah, biaya perawatan besar dari motor karburator. Ketika pabrik motor sudah tidak memproduksi karburator, maka akan beralih semua ke injeksi. Nah analogi ini bisa saja terjadi di motor listrik. Semua orang akan beralih ke motor listrik jika pabrikan tidak lagi memproduksi motor konvensional,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Harga Beras dan Gabah Jomplang Banget! Petani Lumajang Salahkan Beras Impor

Lumajang,- Harga beras premium di Kabupaten Lumajang kini mencapai Rp15.000 ribu per kilogram (kg). Ironisnya, …