Menu

Mode Gelap
Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

Ekonomi · 17 Des 2022 19:11 WIB

Di Warung Ini Makan Rawon dan Minum Hanya Bayar Rp2 Ribu


					Di Warung Ini Makan Rawon dan Minum Hanya Bayar Rp2 Ribu Perbesar

Pasuruan, – Sebuah warung di Jalan Hasanuddin Gang 11, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan menjual rawon hanya seharga Rp2 ribu per porsi. Warung rawon super murah ini hanya dibuka setiap hari Jumat hingga Minggu.

Meskipun harganya murah, namun gurihnya kuah rawon warung ini tidak kalah dengan rawon yang lain. Lauknya pun cukup lengkap, ada irisan tahu, tempe, empal daging sapi, hingga krupuk. Bahkan air minum kemasannya juga diberikan cuma-cuma dan sudah jadi satu paket ketika memesan rawon.

Churin’in (43), pemilik warung mengatakan, ide awal menjual kuliner dengan harga murah ini karena ingin beramal. Menurutnya menu rawon hanya untuk hari Jumat. Sementara, untuk hari Sabtu dan Minggu, menu makanan di warungnya adalah masakan tradional khas Jawa lainnya.

Syaratnya pelanggan harus makan di tempat. Pembeli harus makan di teras-teras rumah warga, berbaur dan bercengkerama dengan penduduk sekitar.

Selain itu sistem pembayarannya pun unik, para pembeli harus membayar dengan uang pas karena tidak disediakan uang kembalian.

“Saya jual harganya Rp2 ribu. Bayarnya harus yang pas, saya pokoknya tidak nerima kembalian, kalau mau ngasih lebih silahkan. Tujuan kami hanya berbagi. Tidak ada tujuan lain,” kata Churin’in, Sabtu (17/12/2022).

Dijelaskan Churin’in, warung ini buka mulai pukul 18.30 sampai 12.00 WIB. Sekali berjualan rawon, ia harus menyediakan hingga 15 kilogram (kg) beras, 3,5 kg daging sapi, 4 papan tempe ukuran besar 40 ribu, dan 3 kresek besar tahu.

“Setiap jualan selalu habis, kalau dihitung-hitung bisa sampai 300 porsi,” jelasnya.

Sejauh ini, menurut Churin’in, respon dari masyarakat terbilang positif. Bahkan beberapa kalangan datang ke rumahnya untuk menyumbang bahan-bahan makanan dan minuman.

“Alhamdulillah semenjak warung ini viral, kadang-kadang ada yang naruh beras, krupuk, tahu, tempe, sayur-sayuran dan ada juga yang nyumbang air mineral,” pungkasnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi