Menu

Mode Gelap
Disidak Bupati Lumajang Terkait Dugaan Penahanan Ijazah, Kuasa Hukum PT WDX Akan Klarifikasi Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

Pemerintahan · 6 Des 2022 22:00 WIB

Empat Daerah di Probolinggo Darurat Pupuk, mana saja?


					Empat Daerah di Probolinggo Darurat Pupuk, mana saja? Perbesar

Besuk,- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma menyebut ketersediaan pupuk saat ini sangat memprihatinkan. Hal itu ia sampaikan ketika menemui para ketua kelompok tani dan Himpunan Penati Pemakai Air (HIPPA) se-Kecamatan Besuk, Selasa (6/12/22).

Bahkan ia menyebut, sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo saat ini sedang mengalami masa darurat pupuk. Hal itu dijelaskannya berdasarkan penuturan para petani di sejumlah daerah yang sudah ia datangi.

“Di kecamatan Pakuniran, Kotaanyar, Paiton, dan Besuk keluhan sama, kelangkaan pupuk baik yang subsidi maupun nonsubsidi. Kalau kondisinya seperti ini, setidaknya di empat kecamatan ini sedang darurat pupuk,” urai dia.

Oleh sebab itu, Oka menilai perlu adanya tindakan konkret dari pemerintah terkait persoalan pupuk ini. Sehingga, persoalan kelangkaan pupuk ini bisa segera menemukan solusi.

“Kami sudah koordinasikan dengan dua dinas (Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perinduatrian serta Dinas Pertanuan, red) agar secepatnya melihat kondisi riil di lapangan dan segera menemukan solusi, Kamis ini kami bahas bersama,” tuturnya.

Sementara itu, Koordinator kelompok tani dan HIPPA se Kecematan Besuk Mustadi mengatakan, kondisi pupuk di Kecamatan Besuk sangat langka. Sehingga, banyak petani yang merugi akibat kelangkaan pupuk tersebut.

“Petani di sini masih tetap tanam, karena di sektor pertanian inilah pemasukannya. Tapi, karena kekurangan pupuk, tanamannya rusak, rugi. Makanya kami harap segera ada solusi,” ujarnya.

Menaggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi membatah terjadi kelangkaan pupuk nonsubsidi. Memurutnya, pupuk nonsubsidi masih tersedia di kios-kios dengan harga yang lebih tinggi dari pupuk subsidi.

“Kelangkaan pupuk dimaksud adalah pupuk yang disubsidi, karena jatah dosisnya lebih kecil daripada kebiasaan petani mengaplikasikan pemupukan. Sedangkan untuk pupuk nonsubsidi, berdasarkan pantauan ami masih ada, tapi memang harganya mahal,” ucapnya.(*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Disidak Bupati Lumajang Terkait Dugaan Penahanan Ijazah, Kuasa Hukum PT WDX Akan Klarifikasi

19 Juni 2025 - 05:55 WIB

Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur

18 Juni 2025 - 18:06 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan

18 Juni 2025 - 16:06 WIB

Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

17 Juni 2025 - 22:43 WIB

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Trending di Pemerintahan