Menu

Mode Gelap
Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

Pemerintahan · 18 Nov 2022 13:38 WIB

Antisipasi Gunung Semeru Kembali Erupsi, Pemkab Lumajang Pasang 27 CCTV


					Antisipasi Gunung Semeru Kembali Erupsi, Pemkab Lumajang Pasang 27 CCTV Perbesar

Lumajang,- Akhir-akhir ini Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, sering mengalami letusan dan guguran lava. Bahkan, jumlah letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu rata-rata hingga 20 kali setiap harinya.

Menurut Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, status Gunung Semeru hingga hari ini masih bertahan di level lll siaga. Bupati menyebut, antisipasi kebencanaan Gunung Api Semeru kini lebih siap.

Untuk antisipasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menurut Thoriq, telah memansang 27 CCTV di beberapa titik vital kebencanaan.

“Selain itu, ada frekuensi radio lintas desa yang sudah terkoneksi dengan baik,” kata Thoriq, Jumat (18/11/2022).

Dengan perangkat yang sudah terpasang, klaim Thoriq, komunikasi bisa dilakukan dengan cepat. Apabila ada peringatan Kebencanaan, bisa langsung sampai kepada masyarakat.

“Early warning system (EWS) kita untuk kebencanaan di sekitar Semeru sudah baik, ada CCTV di 27 titik, ada frekuensi radio, melalui handy talkie yang antar desa sudah memiliki itu, jadi langkah antisipasinya bisa lebih cepat,” paparnya.

Menurutnya, adanya EWS ini tentu membuat masyarakat bisa dengan mudah memantau langsung perkembangan aktivitas Gunung Semeru. Misalnya, bila terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat bisa mengetahui amplitudo maksimal (amak) getaran di gunung.

“Dengan begitu masyarakat bisa bisa lebih waspada lagi untuk mewanti-wanti segala kemungkinan yang akan terjadi,” Thoriq menambahkan.

Bahkan, terang Thoriq, masyarakat juga bisa melihat jarak luncur lava pijar yang bisa dipantau 24 jam melalui kamera CCTV BPBD Lumajang dan Pos Pantau Gunung Sawur.

Sehingga apabila terjadi lahar dingin, para penambang pasir yang berada di aliran lahar Gunung Semeru mengetahui dan bisa sesegera mungkin menepi dari aliran berbahaya.

“Jika ada lahar dingin di Supit Urang misalnya, maka bisa langsung kita informasi kepada teman-teman penambang yang ada di Jugosari maupun aliran di bawahnya untuk segera menepi. Jadi dibandingkan tahun lalu, langkah antisipasi kita saat ini lebih siap,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

19 September 2025 - 13:35 WIB

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Trending di Pemerintahan