Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 18 Nov 2022 13:38 WIB

Antisipasi Gunung Semeru Kembali Erupsi, Pemkab Lumajang Pasang 27 CCTV


					Antisipasi Gunung Semeru Kembali Erupsi, Pemkab Lumajang Pasang 27 CCTV Perbesar

Lumajang,- Akhir-akhir ini Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, sering mengalami letusan dan guguran lava. Bahkan, jumlah letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu rata-rata hingga 20 kali setiap harinya.

Menurut Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, status Gunung Semeru hingga hari ini masih bertahan di level lll siaga. Bupati menyebut, antisipasi kebencanaan Gunung Api Semeru kini lebih siap.

Untuk antisipasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menurut Thoriq, telah memansang 27 CCTV di beberapa titik vital kebencanaan.

“Selain itu, ada frekuensi radio lintas desa yang sudah terkoneksi dengan baik,” kata Thoriq, Jumat (18/11/2022).

Dengan perangkat yang sudah terpasang, klaim Thoriq, komunikasi bisa dilakukan dengan cepat. Apabila ada peringatan Kebencanaan, bisa langsung sampai kepada masyarakat.

“Early warning system (EWS) kita untuk kebencanaan di sekitar Semeru sudah baik, ada CCTV di 27 titik, ada frekuensi radio, melalui handy talkie yang antar desa sudah memiliki itu, jadi langkah antisipasinya bisa lebih cepat,” paparnya.

Menurutnya, adanya EWS ini tentu membuat masyarakat bisa dengan mudah memantau langsung perkembangan aktivitas Gunung Semeru. Misalnya, bila terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat bisa mengetahui amplitudo maksimal (amak) getaran di gunung.

“Dengan begitu masyarakat bisa bisa lebih waspada lagi untuk mewanti-wanti segala kemungkinan yang akan terjadi,” Thoriq menambahkan.

Bahkan, terang Thoriq, masyarakat juga bisa melihat jarak luncur lava pijar yang bisa dipantau 24 jam melalui kamera CCTV BPBD Lumajang dan Pos Pantau Gunung Sawur.

Sehingga apabila terjadi lahar dingin, para penambang pasir yang berada di aliran lahar Gunung Semeru mengetahui dan bisa sesegera mungkin menepi dari aliran berbahaya.

“Jika ada lahar dingin di Supit Urang misalnya, maka bisa langsung kita informasi kepada teman-teman penambang yang ada di Jugosari maupun aliran di bawahnya untuk segera menepi. Jadi dibandingkan tahun lalu, langkah antisipasi kita saat ini lebih siap,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan