Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Pemerintahan · 18 Nov 2022 13:38 WIB

Antisipasi Gunung Semeru Kembali Erupsi, Pemkab Lumajang Pasang 27 CCTV


					Antisipasi Gunung Semeru Kembali Erupsi, Pemkab Lumajang Pasang 27 CCTV Perbesar

Lumajang,- Akhir-akhir ini Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, sering mengalami letusan dan guguran lava. Bahkan, jumlah letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu rata-rata hingga 20 kali setiap harinya.

Menurut Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, status Gunung Semeru hingga hari ini masih bertahan di level lll siaga. Bupati menyebut, antisipasi kebencanaan Gunung Api Semeru kini lebih siap.

Untuk antisipasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menurut Thoriq, telah memansang 27 CCTV di beberapa titik vital kebencanaan.

“Selain itu, ada frekuensi radio lintas desa yang sudah terkoneksi dengan baik,” kata Thoriq, Jumat (18/11/2022).

Dengan perangkat yang sudah terpasang, klaim Thoriq, komunikasi bisa dilakukan dengan cepat. Apabila ada peringatan Kebencanaan, bisa langsung sampai kepada masyarakat.

“Early warning system (EWS) kita untuk kebencanaan di sekitar Semeru sudah baik, ada CCTV di 27 titik, ada frekuensi radio, melalui handy talkie yang antar desa sudah memiliki itu, jadi langkah antisipasinya bisa lebih cepat,” paparnya.

Menurutnya, adanya EWS ini tentu membuat masyarakat bisa dengan mudah memantau langsung perkembangan aktivitas Gunung Semeru. Misalnya, bila terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi, masyarakat bisa mengetahui amplitudo maksimal (amak) getaran di gunung.

“Dengan begitu masyarakat bisa bisa lebih waspada lagi untuk mewanti-wanti segala kemungkinan yang akan terjadi,” Thoriq menambahkan.

Bahkan, terang Thoriq, masyarakat juga bisa melihat jarak luncur lava pijar yang bisa dipantau 24 jam melalui kamera CCTV BPBD Lumajang dan Pos Pantau Gunung Sawur.

Sehingga apabila terjadi lahar dingin, para penambang pasir yang berada di aliran lahar Gunung Semeru mengetahui dan bisa sesegera mungkin menepi dari aliran berbahaya.

“Jika ada lahar dingin di Supit Urang misalnya, maka bisa langsung kita informasi kepada teman-teman penambang yang ada di Jugosari maupun aliran di bawahnya untuk segera menepi. Jadi dibandingkan tahun lalu, langkah antisipasi kita saat ini lebih siap,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan