Kisah Agus, Kakek Asal Yogyakarta Tinggal di Gubuk di Tengah Hutan Mangrove

Probolinggo – Seorang kakek asal Yogyakarta tinggal dan mendirikan gubuk di tengah hutan mangrove di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Selama tinggal di hutan mangrove, untuk memenuhi kebutuhannya, ia bekerja dengan mencari kerang dan barang bekas.

Kakek yang tinggal di hutan mangrove tersebut bernama Agus Sugiarto (76). Keseharian kakek yang lahir di Yogyakarta ini dihabiskan di dalam gubuk berukuran sekitar 2 x 2 meter persegi yang ia dirikan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Agus bekerja mencari kerang di laut yang tak jauh dari gubuk yang ia dirikan. Agus juga mencari barang bekas yang kemudian ia jual di Pasar Mangunharjo untuk kebutuhan tambahan.

Banyak suka dan duka selama tinggal di gubuk. Dukanya, saat air pasang, Agus terpaksa pindah dari gubuk ke tempat yang lebih tinggi, lantaran air pasang pasti membanjiri gubuknya. Setelah surut, barulah Agus kembali pindah ke gubuknya.

“Saya di Probolinggo dan menetap di gubuk ini sudah 40 tahun lebih. Selama itu, pekerjaan saya mengamen dan mencari ikan dan kerang di laut, baru sorenya ngamen. Sebelum tinggal di gubuk, saya tidur di berbagai tempat mulai alun-alun hingga depan toko,” ujarnya.

Selama tinggal di gubuk, Agus tidak sendirian. Ia ditemani delapan kucing yang ia pelihara. Kucing-kucing tersebut ia beri makan seadanya, mulai dari mie instan hingga nasi yang dimasaknya.

Sebelum menetap dan membuat gubuk di hutan mangrove Kota Probolinggo, Agus sempat berkerja mengamen di beberapa kota di antaranya, Surabaya, Pasuruan, hingga Jember. Hingga akhirnya saat singgah di Probolinggo, ia memutuskan untuk menetap.

Keinginan untuk kembali tanah kelahirannya sudah tidak ada, lantaran baik orangtua maupun istri dan anaknya juga sudah tidak ada di Yogyakarta. Akhirnya ia memutuskan untuk menetap di gubuk di hutan mangrove.

Baca Juga  PPKM Diperpanjang, 18.088 Warga Kota Probolinggo Terima Bantuan Beras

“Harapan saya, jika punya modal, saya ingin membuka servis kunci, karena saat saya di Surabaya, selain mengamen saya buka servis kunci hingga akhirnya tutup lantaran adanya operasi pedagang kaki lima,” imbuh Agus.

Sementara, warga sekitar, Bambang mengatakan, sebelum kenal dan mengetahui Agus, ia beberapa kali mendapat informasi dari pemancing tentang adanya kakek yang tinggal di gubuk. Setelah dicek, barulah ia tahu dan akhirnya kenal.

“Setelah kenal, Agus ini sudah lama menetap di gubuk tersebut, dan tiap harinya bekerja mencari kerang, dan barang bekas. Dengan kondisi Agus saat ini, saya berharap, Agus mendapat tempat tingal yang layak. Sehingga jika air lasang, ia tidak harus pindah ke temlat yang lebih tinggi,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Baca Juga

Kritisi Penyaluran Bansos Jelang Pemilu 2024, Mahfud MD: Orang Lewat Dikasih Bansos

Pasuruan,- Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD kembali melakukan kampanye di Pasuruan. Kali …