Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Ekonomi · 28 Sep 2022 15:13 WIB

Kabag Perekonomian Sebut Tahun Ini Area Tanam Untungkan Petani


					Kabag Perekonomian Sebut Tahun Ini Area Tanam Untungkan Petani Perbesar

Probolinggo – Area tanam tembakau yang tidak mencapai 7.000 hektare pada tahun ini mendapat respon dari Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Probolinggo. Diyakini hal ini akan berdampak pada roda perekonomian petani tembakau setempat.

Kabag Perekonomian, Susilo mengatakan, area tanam tembakau seharusnya sesuai dengan kebutuhan gudang. Agar, harga tembakau relatif stabil.

“Tinggi rendahnya harga tembakau itu tergantung produksi dan kebutuhan gudang. Tahun kemarin area tanamnya mencapai 9.000 hektare, itu melebihi kebutuhan gudang, sehingga harganya tidak terlalu mahal,” katanya, Rabu (28/9/2022).

Hal tersebut menurutnya terjadi lantaran sistem penjualan tembakau menggunakan konsep legopoli atau tidak semua orang bisa membeli. Sehingga patokan harga akan ditentukan oleh jumlah barang yang tersedia.

“Tata niaga tembakau ini tidak semua orang bisa beli. Beda dengan tanaman pangan. Tembakau ini, hanya gudang kan yang mau nampung, makanya jika produksinya kurang, harganya akan naik,” paparnya.

Dengan berkurangnya area tanam tembakau saat ini pun ia meyakini akan mampu memperbaiki perekonomian petani tembakau setempat.
Sebab, harga yang dipatok gudang tentunya akan lebih mahal daripada sebelumnya.

“Dengan area tanam tahun ini, petani mempunyai nilai tawar yang tinggi, jadi bagus untuk petani, terbukti harganya mahal,” katanya.

Sementara itu, Lukman Hakim, petani tembakau di Desa Sambirampak Kulon, Kecamatan Kotaanyar mengaku, cukup senang dengan harga tembakau tahun ini. Pasalnya, dirinya dapat menikmati hasil dari jerih payah merawat tanaman tembakaunya selama berbulan-bulan.

“Alhamdulillah meski pupuk mahal, modal bisa balik. Bahkan bisa menabung dari hasil penjualannya,” ujarnya.(*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi