Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 28 Sep 2022 15:13 WIB

Kabag Perekonomian Sebut Tahun Ini Area Tanam Untungkan Petani


					Kabag Perekonomian Sebut Tahun Ini Area Tanam Untungkan Petani Perbesar

Probolinggo – Area tanam tembakau yang tidak mencapai 7.000 hektare pada tahun ini mendapat respon dari Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Probolinggo. Diyakini hal ini akan berdampak pada roda perekonomian petani tembakau setempat.

Kabag Perekonomian, Susilo mengatakan, area tanam tembakau seharusnya sesuai dengan kebutuhan gudang. Agar, harga tembakau relatif stabil.

“Tinggi rendahnya harga tembakau itu tergantung produksi dan kebutuhan gudang. Tahun kemarin area tanamnya mencapai 9.000 hektare, itu melebihi kebutuhan gudang, sehingga harganya tidak terlalu mahal,” katanya, Rabu (28/9/2022).

Hal tersebut menurutnya terjadi lantaran sistem penjualan tembakau menggunakan konsep legopoli atau tidak semua orang bisa membeli. Sehingga patokan harga akan ditentukan oleh jumlah barang yang tersedia.

“Tata niaga tembakau ini tidak semua orang bisa beli. Beda dengan tanaman pangan. Tembakau ini, hanya gudang kan yang mau nampung, makanya jika produksinya kurang, harganya akan naik,” paparnya.

Dengan berkurangnya area tanam tembakau saat ini pun ia meyakini akan mampu memperbaiki perekonomian petani tembakau setempat.
Sebab, harga yang dipatok gudang tentunya akan lebih mahal daripada sebelumnya.

“Dengan area tanam tahun ini, petani mempunyai nilai tawar yang tinggi, jadi bagus untuk petani, terbukti harganya mahal,” katanya.

Sementara itu, Lukman Hakim, petani tembakau di Desa Sambirampak Kulon, Kecamatan Kotaanyar mengaku, cukup senang dengan harga tembakau tahun ini. Pasalnya, dirinya dapat menikmati hasil dari jerih payah merawat tanaman tembakaunya selama berbulan-bulan.

“Alhamdulillah meski pupuk mahal, modal bisa balik. Bahkan bisa menabung dari hasil penjualannya,” ujarnya.(*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi